Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) tetap meyakini bahwa ke depan inflasi terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada tahun 2025 dan 2026, dengan inflasi inti yang diprakirakan terjaga.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, prakiraan inflasi inti yang terjaga seiring dengan ekspektasi inflasi yang terjangkau dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi.

“Inflasi volatile food (VF) diprakirakan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi Bank Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Mei 2025 di Jakarta, Rabu.

Bank Indonesia menilai, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 terjaga dan mendukung stabilitas perekonomian.

IHK pada April 2025 mengalami inflasi sebesar 1,95 persen year on year (yoy), dengan inflasi inti tetap terkendali sebesar 2,50 persen (yoy), sejalan dengan konsistensi suku bunga kebijakan BI (BI-Rate) untuk mengarahkan ekspektasi inflasi.

Inflasi kelompok volatile food (VF) tercatat sebesar 0,64 persen (yoy) didukung oleh kecukupan pasokan komoditas pangan utama dan eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Sementara itu, kelompok administered prices mencatat inflasi sebesar 1,25 persen (yoy), setelah pada Maret 2025 mencatat deflasi sebesar 3,16 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya terpasang listrik di bawah 2.200 VA.

Baca juga: BI pangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps jadi 5,5 persen

Baca juga: BI ubah proyeksi pertumbuhan ekonomi RI jadi 4,6-5,4 persen pada 2025

Baca juga: BI: BI-Rate turun konsisten dengan inflasi hingga pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.