Jakarta (ANTARA) - Manajemen Dewa United Banten melayangkan protes kepada Indonesian Basketball League (IBL), terkait keputusan wasit yang dinilai tidak tegas saat kalah 90-93 dari Satria Muda Pertamina Jakarta di Britama Arena, Jakarta, Minggu (18/5).

Manajer Dewa United Banten Zaki Iskandar mengatakan tim sudah mengajukan protes terkait kinerja wasit, sehingga meminta penyelenggara untuk mengevaluasi kinerja juru pengadil saat di lapangan.

"Kami sangat menyayangkan beberapa keputusan wasit yang merugikan tim," kata Zaki dalam laman klub yang dikutip ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut dia mengatakan, manajemen klub telah mengirimkan beberapa potongan video terkait keputusan wasit yang merugikan tim.

Tim itu berharap, manajemen IBL bisa segera mengambil sikap untuk mengevaluasi kinerja wasit.

Salah satu pemain Dewa United, Arki Dikania Wisnu, juga menyoroti tentang kinerja wasit di gim melawan mantan timnya tersebut.

Arki yang terpaksa harus foul out lantaran sempat mendapat personal foul dua kali beruntun pada awal kuarter keempat, justru meminta wasit untuk mengajarinya bagaimana caranya bertahan yang benar.

"Saya mencoba memainkan pertahanan yang sama persis dengan Satria Muda dan wasit membiarkan melakukan itu, jadi saya pikir tidak ada masalah untuk melakukan hal yang sama persis, namun wasit call saya makanya saya sampai meminta, tolong ajari saya bagaimana cara bermain bertahan yang benar," ujar pebasket senior itu.

Baca juga: DPP Perbasi kerja sama dengan FIBA dan JBA untuk pengembangan wasit

Dewa United Banten mengakui kekalahan dari Satria Muda Pertamina dalam lanjutan pekan ke-15 IBL 2025.

Pada gim yang berjalan ketat tersebut, Anak Dewa dipaksa menyerah dengan skor akhir 90-93.

Pertandingan berjalan sangat agresif dengan selisih poin yang tidak pernah selisih jauh. Namun, permainan indah dari kedua tim sepanjang gim tak diimbangi dengan keputusan wasit yang tegas.

Keputusan tidak jelas dikeluarkan wasit pada kuarter kedua saat laga berjalan ketat, saat skor sama kuat 36-36. Wasit tiba-tiba menghentikan gim cukup lama, sekira hampir dua menit.

Berdasarkan data klub, kejadian itu sedikit mengganggu konsentrasi Kaleb Ramot Gemilang dan kawan-kawan sehingga harus tertinggal dengan skor 47-52 dari lawannya pada akhir kuarter kedua.

Baca juga: Duel Nash vs Bramah dinantikan saat Satria Muda bertemu Pacific Caesar

Meski begitu, mereka mampu bangkit dan sukses berbalik unggul atas tuan rumah, yaitu dengan skor 70-71 pada kuarter ketiga.

Memasuki kuarter keempat, Dewa United sejatinya mendapatkan momentum untuk terus memimpin.

Tetapi, dua defensive foul beruntun sejak awal kuarter terakhir yang diberikan kepada Arki Dikania Wisnu membuat dirinya harus menyudahi gim lebih cepat.

Keputusan kontroversial wasit tak sampai di situ. Pada detik-detik terakhir, Dewa mengalami kerugian lain dari keputusan wasit.

Hardianus berduel dengan Juan Laurent saat mengejar bola hasil adangan Lester Prosper, agar tidak out of bounds.

Hardi sempat mendapat kontak sikut dari Juan, tetapi wasit tidak memutuskan foul dan memberikan penguasaan bola kepada Satria Muda setelah bola keluar lapangan.

Baca juga: Perbasi minta ke FIBA untuk sediakan wasit pada playoffs dan final IBL

Baca juga: Kesatria incar kemenangan ke-13 guna amankan posisi di zona "playoffs"

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.