...Anggaran kebutuhan operasional Sekolah Rakyat jika mengasumsikan di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2025 totalnya Rp 2,3 triliun

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan pengusulan anggaran untuk program Sekolah Rakyat tidak akan mengalami tumpang tindih dengan kementerian lain yang terkait.

“Jadi tentu kami akan memastikan tidak ada anggaran dobel, tidak akan ada. Bahwa sekarang, kami masih dalam proses pembicaraan untuk terus mengkonsolidasikan pos-pos anggaran dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” kata Mensos Saifullah kepada Antara di Jakarta pada Rabu.

Sebagai contoh, ia menjelaskan pihaknya sejauh ini sudah melakukan pembicaraan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) guna mengkonsolidasikan pos permakanan pada Sekolah Rakyat dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Untuk permakanan kami lagi konsolidasikan dengan MBG. Jadi nanti yang menyediakan makan minum itu akan ditangani oleh MBG, sudah ada komunikasi dengan kepala MBG. Nah tinggal tindak lanjut di lapangan nanti,” imbuhnya.

Baca juga: DPR minta Kemensos bentuk komite independen pengawas Sekolah Rakyat

Sementara untuk pembangunan dan renovasi sarana maupun prasarana fisik Sekolah Rakyat, pihaknya sudah berkoordinasi dan mengkonsolidasikan dengan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum.

Adapun pihaknya sendiri akan menganggarkan untuk pos pembiayaan operasional Sekolah Rakyat, yang mencakup seperti perawatan, listrik, seragam sekolah hingga penyediaan laptop bagi siswa Sekolah Rakyat.

Adapun sebelumnya pada Selasa (20/5), Mensos bersama jajarannya memaparkan kebutuhan anggaran untuk penyelenggaraan program Sekolah Rakyat kepada Komisi VIII DPR RI.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan anggaran untuk kebutuhan operasional Sekolah Rakyat untuk pelaksanaan di seratus lokasi ditaksir mencapai Rp2,3 triliun untuk tahun ajaran 2025-2026.

Baca juga: Kemensos sebut 63 Sekolah Rakyat siap beroperasi pada Juli

“Anggaran kebutuhan operasional Sekolah Rakyat jika mengasumsikan di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2025 totalnya Rp 2,3 triliun,” kata Mensos.

Salah satu komponen dalam anggaran tersebut ialah biaya belajar masing-masing siswa yang per tahunnya mencapai Rp48,2 juta.

Mensos menjelaskan biaya belajar itu terdiri dari perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, hingga laptop.

Baca juga: Tim Formatur Sekolah Rakyat: Calon kepala sekolah siap wawancara besok

“Kami juga sudah melapor kemarin kepada Presiden, indeks pembiayaan per siswa itu sekitar Rp 48,25 juta per tahun,” katanya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.