...Lebih dari 30 tahun lalu saya pernah kuliah di Universitas Hasanuddin. Jadi Makassar punya tempat khusus dalam perjalanan saya

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar menjajaki kerja sama dengan Kedutaan Besar Australia diberbagai bidang, termasuk masalah transportasi serta persampahan.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat menerima kunjungan resmi Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Rod Brazier bersama Konsul-Jenderal (Konjen) Australia, Todd Dias di Makassar, Rabu, mengatakan, kunjungan tersebut untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama strategis antara Australia dan Indonesia, khususnya di Kota Makassar.

"Kami menyambut baik kehadiran Kedutaan Besar Australia, terutama dalam mendukung program pembangunan kota di berbagai bidang seperti lingkungan, pendidikan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Munafri Arifuddin memaparkan beberapa peluang kerja sama di hadapan Dubes Australia seperti program prioritas dalam penanganan sampah, banjir, transportasi publik, dan pengembangan potensi kemaritiman.

Baca juga: Kota Makassar targetkan bebas kusta 2025

"Ada tiga hal prioritas kami. Persampahan, banjir, dan transportasi publik. Ini butuh kerja sama Australia, pentingnya pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga pemberdayaan masyarakat," katanya.

Terkait isu lingkungan, dia mengungkapkan bahwa Kota Makassar menghasilkan hingga 1.000 ton sampah setiap harinya.

Sementara, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier juga menyambut baik peluang tersebut. Bahkan sebelumnya, Ia mengungkapkan kedekatannya secara personal dengan Kota Makassar.

Ia sempat bernostalgia semasa menyelesaikan studi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, puluhan tahun lalu.

Baca juga: FSAI jadi platform sineas RI-Australia ciptakan peluang kerja sama

Baca juga: Australia dukung inisiatif pemberdayaan UKM perempuan

"Saya anggap pulang kampung di Makassar. Lebih dari 30 tahun lalu saya pernah kuliah di Universitas Hasanuddin. Jadi Makassar punya tempat khusus dalam perjalanan saya," ucapnya.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025