Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Barat (Jakbar) Purwanti Suryandari menyampaikan bahwa hujan susulan yang terjadi pada Rabu petang sekitar pukul 17.00 WIB memperlambat penanganan banjir di wilayahnya.

Purwanti di Jakarta, Rabu, mengatakan, pompa-pompa air, termasuk pompa stasioner di Patra, Kebon Jeruk yang mampu menarik air banjir hingga ribuan liter per detik sudah beroperasi, sehingga banjir sempat surut.

"Tapi kan tadi ada hujan susulan jam 17.00 WIB, sehingga airnya naik lagi. Pompa-pompa kita tetap beroperasi penuh ya, termasuk pompa mobile dan pompa apung juga kita turunkan di titik-titik yang parah," ujarnya.

Baca juga: Ini sejumlah lokasi di Jakbar yang tergenang banjir akibat hujan deras

Menanggapi keluhan warga Parta, Kebon Jeruk terhadap kinerja dua rumah pompa di wilayah itu yang tidak optimal menanggulangi banjir, Purwanti berjanji bakal melakukan evaluasi.

"Pompa di Kebun Raya kan ada dua, kiri kanan, yang kapasitasnya 2.600 liter per second (lps). Terus yang di Patra ada 5.000 lps. Tapi memang curah hujannya tinggi dari arah selatan dan curah hujan lokal juga. Genangan dari arah hulu juga kencang. Jadi, penanganannya dan keluhan warga itu akan kita evaluasi," kata Purwanti.

Dia pun mempertimbangkan untuk menambah kapasitas pompa. "Mungkin kapasitas pompanya kurang (rumah pompa Patra, Kebon Jeruk), nanti akan kita evaluasi lagi," ujar dia.

Baca juga: Patra kembali banjir, Warga pertanyakan fungsi dua rumah pompa

Hingga kini, Sudin SDA Jakbar masih terus mengoperasikan 150 pompa stasioner di 48 rumah pompa.

Selain itu, 70 unit pompa mobile serta sejumlah pompa apung juga diturunkan ke titik-titik dengan genangan yang tinggi.

"Rumah pompa ada 48 dengan pompa stasioner 150 unit. Kemudian ada juga pompa mobile 70 unit. Semuanya suda beroperasi, salah satunya di Kemanggisan, Palmerah kan juga sempat ada genangan di Bukit Raya, akhirnya tambah pompa mobile di situ. Jadi tadi udah surut," katanya.

Sebelumnya, banjir yang kembali menggenangi kawasan Patra, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memicu warga setempat mempertanyakan fungsi dua rumah pompa berkapasitas besar yang berada tepat di lokasi banjir tersebut.

Baca juga: Banjir di Patra Jakbar sebabkan lalu lintas macet total

Delima (48), seorang penjual bensin yang lokasinya tepat di belakang rumah pompa Patra mengaku bahwa penambahan satu rumah pompa yang sudah beroperasi beberapa waktu lalu tidak begitu berdampak pada pengurangan genangan.

"Di sini kan awalnya ada satu rumah pompa, terus ditambah lagi satu rumah pompa. Tapi ini banjir terjadi terus, padahal rumah pompanya ada dua dan semua beroperasi," ungkap Delima yang mengeluhkan banjir tepat di depan warungnya.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.