Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ingatius Jonan mendukung rencana pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, ke lokasi yang lebih strategis karena bandara yang ada kini sudah tidak mendukung untuk pengembangan infrastruktur akibat terkendala ketersediaan lahan.

"Kalau pemerintah daerah bisa memastikan lahan untuk bandara baru, maka Angkasa Pura dan Kementerian Perhubungan akan mendukungnya," kata Ignatius Jonan di Kota Pekanbaru, Jumat.

Jonan melakukan kunjungan kerja ke Kota Pekanbaru, bersama Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pembicaraan tentang pemindahan bandara sudah santer terdengar di ruang tunggu VIP Lancang Kuning ketika Jonan disambut oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Ketua DPRD Riau Suparman, dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi.

Jonan menilai keterbatasan lahan disekitar Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II membuat rencana pengembangan landas pacu tidak optimal. Saat ini PT Angkasa Pura II selaku operator bandara tersebut berencana menambah panjang landas pacu dari 2.400 menjadi 2.600 meter, yang disebut Jonan sebagai sebuah rencana yang tidak optimal. Sebabnya, kebutuhan bandara untuk bisa dilalui pesawat komersil berbadan besar idealnya adalah dengan landas pacu 2.800 hingga 3.000 meter.

"Percuma saja menambah panjang landas pacu dari 2.400 hanya ke 2.600 meter. Seharusnya, ditambah jadi 2.800 meter," katanya.

Dalam kunjungannya, Jonan menyempatkan diri melihat langsung kondisi dan fasilitas Bandara SSK II. Menhub berjalan kami dari gedung VIP Lancang Kuning sekitar satu kilometer ke bandara untuk melihat area kedatangan penumpang dan ruang tunggu penumpang.

"Kalau saya lihat langsung, kondisi bandara memang belum terlalu padat dan bisa menampung penumpang. Tapi kedepannya untuk 5-10 tahun lagi, bandara ini bisa sulit menampung lonjakan penumpang. Jadi perlu diupayakan untuk ada bandara baru, pembangunan bisa dengan secara bertahap misalkan ditargetkan selesai dalam lima tahun," katanya.

Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan, kondisi lahan Bandara SSK II memang sudah sangat terbatas untuk dilakukan pengembangan. Selama ini bandara tersebut juga masih bergabung dengan fasilitas Lanud Roesmin Nurjadin TNI AU.

"Sekelilingnya juga sudah penuh dengan permukiman warga, jadi sulit untuk dilakukan pengembangan," katanya.

Wacana pemindahan Bandara SSK II sebenarnya telah direncanakan Pemprov Riau sejak lima tahun lalu, di era Gubernur Riau HM Rusli Zainal. Saat itu Pemprov mengkaji lokasi bandara bisa digeser ke Kabupaten Kampar atau ke Kabupaten Pelalawan.

Namun, rencana itu surut ketika pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012. Pemprov Riau dan Kemenhub justru menggelontorkan anggaran miliaran Rupiah untuk "mempersolek" fasilitas bandara lama dengan membangun gedung ruang tunggu baru, fasilitas galbarata, dan ruang tunggu VIP Lancang Kuning, terminal kargo, apron, dan penambahan panjang landas pacu.


(F012)


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015