Batam (ANTARA News) - Pembangunan terminal kedua Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, yang akan berkapasitas 8 juta penumpang per tahun, diperkirakan memerlukan anggaran sekitar Rp3 triliun.

"Kami sudah merencanakan pembangunan terminal kedua. Diperkirakan anggaran pembangunannya mencapai Rp3 triliun," kata Kepala BP Batam, Mustofa Widjaja, di Hang Nadim, Jumat, mengenai pembangunan terminal bandara yang akan dimulai 2017 itu.

Hal tersebut disampaikan Mustofa usai mendampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

"Kapasitas terminal pertama yang kini beroperasi sebanyak lima juta penumpang per tahun. Sementara sepanjang 2014 jumlah penumpang sudah mencapai 4,8 juta," kata dia.

Menurut Mustofa, selain membangun satu terminal lagi, terminal lama juga akan diperluas untuk mengantisipasi lonjakan penumpang hingga terminal baru itu selesai dibangun.

Perluasan terminal lama akan dimulai awal 2016, sedangkan tahun ini apron akan diperluas untuk meningkatkan penerbangan.

Apron, kata dia, akan diperluas 150x240 meter pada sisi kiri sekitar terminal kargo sehingga akan mampu menampung empat lagi pesawat berbadan lebar.

Sekarang, Bandara Hang Nadim memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia. Dengan kondisinya saat ini, Bandara Hang Nadim dapat menampung 18 pesawat berbadan lebar seperti Boeing 767.

Bandara tersebut juga sudah ditetapkan sebagai penghubung (hub) domestik Lion Air yang selanjutnya pada 2015 ditingkatkan sebagai penghubung internasional oleh maskapai tersebut.

Saat ini Lion Air menguasai sekitar 35 persen penerbangan dari Hang Nadim, diikuti Citilink 20 persen, Garuda 15 persen, sisanya maskapai Sriwijaya Air, Wings Air, Malindo Air, dan Firefly.

Sebelumnya, Direktur Perencananan dan Pembangunan BP Batam Imam Bachroni mengatakan bahwa Maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air tertarik untuk mengembangan terminal kedua Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

"Sejauh ini dua maskapai tersebut tertarik untuk mengembangkan Hang Nadim. Pembangunan akan disesuaikan dengan keinginan maskapai yang serius untuk turut membangunnya," kata dia.

Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015