Medan (ANTARA) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla mengajak siswa SMA Muhammadiyah 2 dan SMK 8 Muhammadiyah Kota Medan, Sumatera Utara agar meningkatkan kompetensi diri untuk bisa bekerja ke luar negeri.

"Tentunya persiapan kompetensi, kemampuan bahasa asing, skill yang bagus dan terutama memiliki moralitas, akhlak dan adab yang baik," ujar Wamen P2MI di Medan, Kamis.

Ia melanjutkan, dengan adanya peningkatan tersebut tentunya level pekerja yang ingin bekerja untuk ke luar negeri akan lebih baik lagi.

Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan level pekerja ke luar negeri dengan skill dan pendidikan yang saat ini sudah mencapai 20 persen, dan ditargetkan peningkatan 50 persen sampai lima tahun ke depan.

"Ditambah dengan itu, saya melihat siswa dalam pembelajaran dan program yang dilakukan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah juga semakin baik," ucap dia.

Dzulfikar mengatakan secara umum peningkatan mutu pendidikan tersebut juga merupakan fokus Presiden Prabowo dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.

"Persiapan SDM yang unggul itu juga supaya bonus demografi yang dimiliki agar menjadi percepatan masa depan Indonesia yang lebih baik lagi ke depan," ucapnya.

Di sisi lain, Dzulfikar mengajak seluruh komponen masyarakat agar mempersempit ruang gerak warga negara yang bekerja di luar negeri secara nonprosedural.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kemendagri, Kementerian Desa, Kementerian Ketenagakerjaan dengan membuat surat bersama perihal informasi menjadi pekerja migran yang aman," tutur dia.

Karena, menurut Wamen P2MI, untuk bekerja ke luar negeri yang secara legal cukup banyak informasi yang sudah diberikan kepada masyarakat.

"Peluang banyak, job order per tahun sekitar 1,6 juta, kami baru memenuhi itu 25 sampai 30 persen, artinya sangat banyak peluang bekerja," ucapnya.

Baca juga: Wamen P2MI bantu penempatan CPMI asal Meranti di perkebunan Malaysia
Baca juga: Wamen P2MI dorong peningkatan kerja sama RI-Timor Leste

Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.