Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sartono Hutomo mengatakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom yang akan digelar pada Selasa (27/5) merupakan momen tepat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
Sartono menguraikan, dalam beberapa tahun terakhir, Telkom mengalami penurunan laba bersih secara berturut-turut. Pada kuartal I 2023, laba bersih Telkom mencapai Rp6,42 triliun. Di kuartal I 2024, laba bersih perseroan turun menjadi Rp6,05 triliun dan Kembali turun ke Rp5,81 triliun di kuartal I 2025. Penurunan ini mencerminkan persoalan yang perlu segera diatasi.
"Saat ini momen yang pas untuk memilih personel yang profesional, serta punya integritas dan kapasitas yang tinggi," kata Hartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Dengan memilih pemimpin yang lebih profesional dan fokus pada kepentingan bangsa dan negara, Sartono menilai kondisi fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun akan diperkuat, salah satunya melalui kontribusi laba Telkom.
Adapun Telkom mengalami penurunan laba bersih pada kuartal I-2025 menjadi Rp5,81 triliun dari Rp6,05 triliun pada kuartal I-2024.
Maka dari itu, ia berpendapat RUPST nantinya merupakan momen krusial bagi Perseroan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, tata kelola perusahaan, serta penyegaran direksi.
"Jangan sampai ada tekanan dan desakan dari partai politik hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Harus fokus pada kepentingan bangsa dan negara," ungkap anggota komisi yang membidangi perdagangan, kawasan perdagangan dan pengawasan persaingan usaha, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Sebagai BUMN strategis, lanjut Sartono, Telkom perlu mengedepankan profesionalisme dan inovasi agar mampu bersaing di era digital yang semakin kompleks.
Disebutkan bahwa salah satu upaya jangka pendek yang harus dilakukan, yaitu Telkom bisa memulihkan kepercayaan pasar, yang tujuan besarnya untuk menciptakan nilai tambah bagi kemajuan fiskal ekonomi nasional.
"Jadikan RUPST sebagai momentum titik balik yang menegaskan komitmen Perusahaan terhadap transparansi, akuntabilitas, dan transformasi digital yang berkelanjutan, demi memulihkan kepercayaan publik serta menciptakan nilai bagi kemajuan fiskal demi kepentingan nasional, " tutur Sartono.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.