Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyambut baik pernyataan bersama yang dikeluarkan menteri luar negeri dari 23 negara donor ke Palesina pada Senin (19/5) yang menyerukan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan tertulisnya dikeluarkan di Putrajaya, Kamis, mengatakan pendekatan kolektif itu adalah langkah penting untuk kembali menekankan bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah dunia modern tersebut.
Adapun 23 negara donor tersebut beberapa di antara lain Australia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris Raya.
Malaysia juga mengutuk keras tindakan Israel yang terus berlanjut terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Keterangan itu juga menyebutkan bahwa Malaysia menentang segala tindakan yang menyebabkan kelaparan warga sipil dan penggunaan bantuan kemanusiaan sebagai senjata perang.
Masyarakat internasional harus bersatu dan bertindak untuk memaksa Israel mematuhi hukum internasional dan menjamin akses tanpa hambatan pembatasan kebutuhan dasar termasuk makanan, air, dan pasokan medis.
Malaysia menyatakan tetap teguh dalam solidaritasnya dengan rakyat Palestina dan menegaskan kembali seruannya untuk negara-negara yang belum mengakui Negara Palestina, agar segera melakukannya.
Pengakuan bukan hanya simbolis, namun merupakan langkah yang diperlukan untuk mengakhiri penjajahan selama puluhan tahun dan memulihkan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, martabat, dan kedamaian.
Tanpa kemauan politik, tidak ada solusi, hanya siklus yang terus menerus kekerasan dan penderitaan, demikian pernyataan tersebut.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.