Jakarta (ANTARA) - Multiple sclerosis adalah kondisi progresif dari kerusakan pada selubung mielin di mana otak dan sumsum tulang belakang dapat terpengaruh yang menyebabkan banyak gejala neurologis, seperti kehilangan penglihatan, nyeri, kelemahan anggota tubuh, kelelahan, dan gangguan koordinasi.
Ditulis laman Hindustan Times, Kamis (22/5), dokter saraf rumah sakit Yashoda Dr. Bharath Kumar Surisetti mengatakan mengenali tanda-tanda awal tertentu dapat membantu memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat waktu.
"Karena gejala sangat bervariasi dalam jenis, intensitas, dan durasi, deteksi dini bisa jadi sulit. Namun, mengenali tanda-tanda awal tertentu dapat membantu memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat waktu," katanya.
Salah satu gejala paling awal dan umum dari multiple sclerosis adalah masalah penglihatan atau neuritis optik, yang menyebabkan nyeri dan penglihatan kabur pada satu mata.
Baca juga: Mengenal penyakit "sklerosis multipel" dan cara menanganinya
Beberapa orang mungkin juga mengalami buta warna, penglihatan ganda, atau gerakan mata tak terkendali (nistagmus) karena gejala ini.
Bharath juga mengatakan gejala lain multiple sclerosis adalah disestesia, di mana pasien akan mengalami sensasi seperti ikatan yang mengencang di sekitar dada atau perut, yang sering dibandingkan dengan manset tekanan darah. Ini disebabkan oleh iritasi saraf di sumsum tulang belakang.
Hampir 80 persen penderita multiple sclerosis juga mengalami masalah disfungsi kandung kemih seperti urgensi, frekuensi, inkontinensia, atau pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas.
Perubahan cara kerja usus juga merupakan gejala lain yang meliputi sembelit, diare, atau berkurangnya kontrol, yang sering kali dapat diatasi melalui diet, hidrasi, dan pengobatan.
Dokter mengatakan multiple sclerosis juga bisa menyebabkan kelelahan terus-menerus, tidak dapat diprediksi, dan memburuk saat cuaca panas atau beraktivitas. Kelelahan ini dapat mengganggu tugas sehari-hari bahkan setelah tidur yang cukup dan biasanya bertambah parah seiring berjalannya hari.
Baca juga: Cegah terkena Multiple Sclerosis lewat cara ini
Selain itu, 50 persen pasien dengan multiple sclerosis ada perubahan dalam kognitif seperti kesulitan mengingat, perhatian, sulit memproses informasi, bahasa, dan kehilangan fungsi pengorganisasian atau perencanaan.
Selain perubahan kognitif, masalah postur dan mobilitas pasien juga terganggu karena adanya kelemahan kaki, spasticutas dan defisit sensori yang menyebabkan kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan.
Bharath mengatakan masalah postur juga menyebabkan perubahan gaya berjalan karena adanya nyeri di neuropatik yang juga memengaruhi kualitas hidup.
Pada pasien yang mengalami sklerosis multiple sering kalu memengaruhi kesehatan seksual akibat kerusakan saraf, sehingga bisa menjadi tantangan emosional seperti kecemasan yang dapat memperparah masalah.
Terakhir, gejala sklerosis multiple biasanya penderita mengalami pusing atau sensasi berputar. Hal ini karena ada lesi di area otak yang mengendalikan keseimbangan dan koordinasi.
Baca juga: Kopi kurangi risiko terserang multiple sclerosis
Baca juga: Kelebihan garam dapat picu penyakit autoimun
Baca juga: Kesadaran masyarakat perkotaan terhadap penyakit autoimun semakin baik
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.