Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menegaskan pentingnya transformasi kelembagaan dari Islamic Development Bank (IsDB) agar lebih inklusif, inovatif, dan berdampak nyata, sebagai bagian dari upaya memperkuat resiliensi dan peran strategis negara-negara anggota dalam arsitektur keuangan global.
Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat, di tengah dunia yang berubah, maka IsDB juga perlu berubah.
Ia juga menyampaikan dukungan penuhnya terhadap Strategic Framework 2026-2035.
Perry, saat memimpin delegasi Indonesia pada Pertemuan Tahunan IsDB ke-50 yang diselenggarakan pada 19-22 Mei 2025 di Aljir, Aljazair, mengatakan kerangka tersebut memiliki relevansi dengan visi Astacita yang menjadi fondasi dari arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Temui Presiden IsDB, Menkeu minta serapan tenaga kerja RI ditingkatkan
Kepada seluruh anggota Board of Governor IsDB, Perry turut menyampaikan lima strategi Indonesia dalam Astacita, salah satunya yaitu mendorong hilirisasi sumber daya alam menuju industrialisasi bernilai tambah.
Yang kedua, mempromosikan perdagangan bebas dan investasi dengan memastikan iklim bisnis yang sederhana serta mengembangkan kerja sama serta jaringan rantai pasok kawasan dan global.
Ketiga, merestrukturisasi dan mengkonsolidasi badan usaha milik negara menjadi satu national holding yaitu Danantara.
Keempat, mempercepat transformasi digital ekonomi dan keuangan termasuk penggunaan QR, dan fast payment, yang juga diperluas secara lintas batas dengan negara ASEAN, Jepang, Tiongkok dan Timur Tengah.
Terakhir, memperluas program sosial melalui program peningkatan gizi dan pendidikan gratis, serta pengembangan koperasi pedesaan.
Dalam kaitannya dengan IsDB, sebagai lembaga pembangunan multilateral utama, Perry menegaskan peran unik dan strategis IsDB dalam mendukung upaya memulihkan kepercayaan terhadap globalisasi.
Secara konkret, Perry menegaskan bahwa IsDB memainkan peran signifikan dalam mempromosikan Kerjasama Selatan-Selatan, terutama melalui perdagangan intra OKI, mekanisme investasi lintas batas, dan jaringan keuangan Islam.
Indonesia mendukung penguatan representasi dari anggota IsDB dalam platform pengambilan keputusan global, termasuk G20, Bank pembangunan multilateral lain, serta lembaga penyusun standar internasional.
Selain itu, Perry juga menegaskan bahwa Indonesia mendukung reformasi berkelanjutan dari IsDB termasuk tata kelola, keuangan, dan operasional seperti yang tertuang pada Strategic Framework 2026-2035.
Adapun kehadiran BI sebagai bagian dari Board of Governors (BoG) IsDB menandai kesinambungan kontribusi Indonesia dalam mendorong agenda pembangunan berbasis nilai dan solidaritas antarnegara anggota IsDB.
Sebagai negara pemegang saham ketiga terbesar di IsDB, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam transformasi sistem keuangan global agar lebih kokoh, adil, dan berkelanjutan, guna memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggota IsDB dan dunia secara keseluruhan.
Baca juga: BI maksimalkan green sukuk dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Indonesia resmi jadi pemegang saham terbesar ketiga di IsDB
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.