Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas area Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Pelebaran (area RSUD Tarakan) memang harus dilakukan karena rumah sakit ini menjadi rujukan yang paling digemari oleh masyarakat Jakarta, terutama di wilayah ini (Cideng)," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno di RSUD Tarakan Jakarta, Jumat.
Rano mengatakan, perluasan area nantinya hingga ke lahan yang saat ini diperuntukkan bagi gedung SDN 02 Cideng. Di sekolah tersebut terdapat 300 siswa.
"Pelebaran mungkin (dimulai tahun 2027) karena siswa (di SDN 02 Cideng) masih ada 300 anak, akan dimerger tidak jauh dari sini. Itu harus disiapkan bangunannya dulu," kata dia.
Gedung RSUD Tarakan yang terdiri dari 18 lantai dibangun dengan konsep "sky hospital" atau gedung dengan saluran penghubung di atas Kali Cideng. Peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan tahun 2017 oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jakarta Sumarsono.
Baca juga: DKI tingkatkan layanan kesehatan seiring pergantian nama RSUD
Baca juga: Ada dua ambulans kapal di Kepulauan Seribu untuk kegawatdaruratan
Menurut informasi, luas lahan rumah sakit tipe A itu sekitar 10.463 m². Rano mengatakan luas lahan rumah sakit ini masih kurang untuk daya kunjung yang makin banyak.
Dia tidak menyangka bisa dibangun rumah sakit seperti ini (di atas kali). Terbukti, lahannya memang kurang, sementara daya kunjungnya di sini luar biasa (banyak).
"Pak Gubernur juga mendapat laporan rumah sakit ini harus segera dilakukan pelebaran," ujar Rano.
Saat ini RSUD Tarakan memiliki layanan unggulan, yaitu kanker terpadu, jantung terpadu, stroke dan urologi dengan dokter berlatar belakang 31 jenis spesialis serta 32 jenis subspesialis.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan rumah sakit tersebut memiliki fasilitas dan layanan yang tak kalah dengan rumah sakit swasta.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025