Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan, sebanyak 274 Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta sudah siaga Tuberkulosis (TB) dan membentuk "Kampung Siaga TB".
"Kami 'piloting' (mulai) dari tahun 2004 di 274 RW. Jadi di setiap kecamatan kita cari RW mana yang paling siap. Nah dari sana kami mulai mengembangkan konsep siaga TB," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Jumat.
Dia menegaskan kata "siaga" bukan menandakan kedaruratan terhadap kasus TB melainkan kewaspadaan warga untuk mencegah lingkungannya ditemukan kasus TB.
"Siaga itu bukan menunjukkan pada situasi kedaruratan. Tetapi lebih pada bagaimana kita punya kewaspadaan untuk mencegah, menjaga lingkungannya supaya tidak banyak yang terkena TB," kata Ani.
Baca juga: Dharma berharap Pram perjuangkan hak rakyat, khususnya soal kesehatan
Baca juga: RSUD Tarakan diperluas untuk fasilitas penanganan kanker
"Kampung Siaga TB" merupakan upaya untuk pengendalian TB berbasis kewilayahan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendorong komunitas yang paling kecil di masyarakat, yakni RW untuk memiliki kesadaran menjaga wilayahnya supaya tetap sehat dan bebas dari TB.
Edukasi dan skrining TB menjadi bagian dari upaya yang dilakukan di kampung siaga itu. Skrining bertujuan menemukan dini kasus.
Dengan begitu, apabila ada warga yang sakit, bisa segera mendapatkan pendampingan psikososial dan pengobatan hingga sembuh.
"Ada edukasi terus-menerus ke masyarakat. Kalau ada yang sakit TB ada pendampingan psikososial sehingga dia tidak di-stigma, tapi diberikan dukungan menyelesaikan pengobatannya," kata Ani.
Baca juga: Rumah sakit di Cakung segera dibangun
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta perluas RSUD Tarakan
Karena itu, dia menegaskan, "Kampung Siaga TB" adalah sebuah upaya yang berbasis kewilayahan yang sangat bergantung pada kesiapan wilayah.
Adapun berdasarkan "Global Tuberculosis Report" tahun 2024, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India dengan perkiraan 1.090.000 kasus TB.
DKI Jakarta menargetkan penemuan 70.387 kasus pada tahun 2025. Salah satu inovasi terbaru adalah pembentukan 274 Kampung Siaga Tuberkulosis pada tahun 2024 dan akan dikembangkan hingga menjadi 500 Kampung pada tahun ini.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.