Pengelolaan arsip merupakan fondasi penting dalam menjaga kontinuitas sejarah dan pengambilan keputusan strategis perusahaan. Saya percaya arsip adalah roh dari keberlanjutan institusi

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pengelolaan arsip menjadi fondasi penting bagi pengambilan keputusan strategis, pelestarian sejarah perusahaan, serta wujud komitmen terhadap akuntabilitas dan transparansi dalam transformasi BUMN.

“Pengelolaan arsip merupakan fondasi penting dalam menjaga kontinuitas sejarah dan pengambilan keputusan strategis perusahaan. Saya percaya arsip adalah roh dari keberlanjutan institusi," kata Didiek dalam peresmian Gedung Record Center dan Groundbreaking Gedung Restorasi Arsip, Kawasan Terpadu Record Center di Bandung, Jumat.

Oleh karena itu, menurut dia gedung tersebut bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan simbol dari keseriusan KAI dalam merawat memori kolektif yang telah terbentuk sejak masa Staatsspoorwegen.

Diketahui, masa Staatsspoorwegen merupakan periode di mana perusahaan kereta api milik negara di Hindia Belanda, yang disebut Staatsspoorwegen (SS), beroperasi dan memainkan peran penting dalam perkembangan perkeretaapian di Indonesia

Langkah itu juga sekaligus mempertegas posisi KAI sebagai BUMN yang mengedepankan akuntabilitas, keterbukaan, dan warisan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap perjalanan transformasinya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, gedung Record Center dan fasilitas pendukung lainnya dihadirkan sebagai bentuk tanggung jawab KAI untuk merawat dokumen, menghormati sejarah, dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis data.

"Semoga upaya ini dapat menjadi benchmark kearsipan nasional serta memperkuat kepercayaan publik terhadap tata kelola perusahaan yang modern, transparan, dan berkelanjutan,” ujar Didiek dalam keterangan di Jakarta.

Proyek tersebut juga menjadi tonggak penting dalam penguatan pengelolaan arsip perusahaan secara terintegrasi dan profesional, sekaligus sebagai langkah nyata penyelamatan aset perusahaan dan negara.

Sementara itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Mego Pinandito menyampaikan apresiasi atas transformasi besar yang telah dijalankan KAI.

Ia menyoroti bagaimana perubahan manajemen secara menyeluruh telah membawa KAI menjadi institusi modern dengan on-time performance (OTP) yang kini mencapai 99 persen, jauh melampaui masa lalu ketika kereta yang hanya penting berangkat.

Tak hanya unggul di layanan, KAI juga dinilai berhasil dalam pengelolaan arsip secara profesional dan sistematis, dibuktikan dengan capaian skor istimewa yaitu 92,51 dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 2022.

Menurut dia, KAI tak sekadar menyimpan arsip, tetapi aktif merawat memori bangsa dan menjadikannya sumber pembelajaran lintas generasi.

“KAI telah membuktikan bahwa pengelolaan arsip bukan hanya soal kertas lama, tapi tentang merawat peradaban dan menunjukkan identitas institusi yang bertanggung jawab," kata Mego.

Lebih lanjut, Mego menyampaikan dari sejarah Staatsspoorwegen hingga era digitalisasi, KAI berhasil mengelola arsip dengan baik sehingga layak menjadi benchmark nasional dan inspirasi bagi Kementerian, BUMN, dan lembaga pendidikan.

Terpisah, Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, gedung Record Center berdiri di atas lahan seluas 8.797 m² dan bangunan seluas 1.429 m², dibangun sesuai UU Nomor 43 Tahun 2009 dan Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Proyek itu dikerjakan konsorsium profesional termasuk PT KAI Properti, PT Wiratman Cipta Manggala, dan sejumlah konsultan perencana nasional.

Baca juga: KAI Group proyeksikan layani 421 juta pengguna PSO di 2025

Baca juga: KAI perkuat komitmen tingkatkan keselamatan perlintasan KA

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.