pakan harus terus berjalan bahkan lebih banyak
Jakarta (ANTARA) - Seorang penjual sapi di Jalan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat bernama Marlani mengaku bisa mendapatkan omzet hingga Rp1 miliar menjelang Idul Adha 1446 Hijriah.
Marlani menampung sekitar 65 ekor sapi Bali di sebuah lahan kosong di Jalan Kemanggisan, dengan harga mulai dari Rp16 hingga Rp35 juta per ekor.
"Kalau kenaikan penjualan enggak begitu signifikan karena banyak yang ekonominya lagi kurang bagus, yang tadinya bisa beli dua ekor, sekarang hanya mampu satu ekor," ujar Marlani di lokasi, Jumat.
Baca juga: Mendag sebut harga daging sapi di Pasar Tomang Jakarta di bawah HAP
Namun Mariani optimistis ternak jualannya akan laku terjual hingga bisa menembus omzet Rp1 miliar, seperti tahun sebelumnya.
Adapun sapi-sapi miliknya ditempatkan di bawah tenda dengan dinding sekat bambu.
Marlani mengaku rutin membuka lapak hewan kurban di wilayah Kemanggisan selama tiga tahun ke terakhir. Namun, ia sudah menjadi pengusaha hewan kurban musiman selama hampir tujuh tahun.
Baca juga: Harga daging sapi di Pasar Minggu Rp130 ribu/kg, cabai Rp70 ribu/kg
Dalam waktu satu minggu terakhir, kata Marlani, sapi-sapi kurban dagangannya sudah laku setengahnya.
Lebih lanjut, ia membeberkan kendala besar dalam mengurus hewan kurban tahun ini adalah curah hujan yang tinggi. Sehingga, biaya operasional kandang dan perawatannya semakin meningkat.
Selain itu, tahun ini juga ada kenaikan harga jual sapi yang mencapai Rp1 juta per ekor.
Baca juga: DKI sepekan, permintaan daging sapi di Ramadhan hingga RDF Plant
"Jadi dengan kondisi kandang kami yang tanahnya becek, pakan harus terus berjalan bahkan lebih banyak," ucap dia.
Marlani menambahkan di momen Idul Adha 1446 Hijriah memberikan diskon khusus kepada warga yang membeli 6-10 ekor sapi.
"Diskon Rp700 ribu per ekor. Kalau habis (terjual), berarti bisa meraih omzet hingga Rp1 miliar," kata Marlani.
Marlani pun memastikan sapi-sapi yang dijual sudah bersertifikat layak dan sehat. Adapun sapi yang terdeteksi sakit, sudah diisolasi dan belum ditawarkan kepada pembeli.
Baca juga: Australia umumkan hibah baru untuk penguatan biosekuriti industri RI
Untuk mengurus lapak ia mempekerjakan enam orang penjaga kandang yang bergantian tugas memberi makan sapi, mencari rumput, membersihkan kotoran, hingga menjaga kebersihan kandang.
"Sudah kami ikuti pemeriksaan dari Kecamatan Palmerah, Alhamdulillah sudah mendapatkan sertifikat bagus," imbuh Marlani.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.