Proyeksi ini menunjukkan semakin banyak masyarakat menggunakan kereta api karena tarifnya yang terjangkau, tepat waktu, dan mendukung transisi menuju transportasi rendah emisi
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta memproyeksikan penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) dengan skema tarif bersubsidi (Public Service Obligation/PSO) tembus 1,4 juta orang pada tahun 2025.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat mencatat tren jumlah penumpang KAJJ dengan tarif PSO di wilayah kerja Daop 1 Jakarta meningkat dari tahun ke tahun terhitung sejak 2021.
Baca juga: KAI Semarang berangkatkan 28 ribu penumpang libur Nataru
Pada tahun 2021, jumlah penumpang sekitar 356 ribu, kemudian meningkat menjadi 1 juta pada 2022, lalu 1,3 juta orang tahun 2023 dan bertambah menjadi 1,4 juta penumpang pada tahun 2024.
"Total kumulatif 2021–2025 yakni 5,5 juta pelanggan," ujar Ixfan.
Dia mengatakan adapun dari estimasi penumpang KAJJ keberangkatan di wilayah Daop 1 Jakarta tahun ini sebanyak 1,4 juta orang, jumlah terbanyak yakni 360 ribu orang naik KA 282 Bengawan relasi Pasar Senen-Purwosari.
Lalu, 350 ribu penumpang naik KA 272 Airlangga relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi, kemudian KA 284 dan KA 288 Serayu relasi Pasar Senen – Purwokerto dengan masing-masing 250 ribu penumpang, serta KA 300 Cikuray relasi Pasar Senen-Garut (230 ribu penumpang).
Baca juga: KAI Daops 1 menutup lagi perlintasan liar di lintas Jatinegara-Bekasi
“Proyeksi ini menunjukkan semakin banyak masyarakat menggunakan kereta api karena tarifnya yang terjangkau, tepat waktu, dan mendukung transisi menuju transportasi rendah emisi,” kata Ixfan.
Adapun hingga April 2025, KAI Daop 1 Jakarta mencatat pertumbuhan positif KAJJ yakni 3.138.109 penumpang atau naik 3,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (3.044.309 penumpang).
Ixfan mengatakan PSO menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas dan bentuk nyata dukungan pemerintah melalui DJKA Kemenhub dan KAI Group untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas.
Baca juga: KAI menambah lima perjalanan KA ke Bandung
"Ini bukan sekadar subsidi, tapi solusi konkret untuk keadilan akses transportasi,” demikian katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.