Mukomuko (ANTARA News) - Balai Pengawas Obat dan Makanan Bengkulu masih memeriksa sampel makanan yang menyebabkan puluhan siswa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, keracunan.

"Sampel makanannya sudah kami dikirim sekarang diperiksa Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan BPOM," kata Kabid Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Khairul Saleh di Mukomuko, Senin.

Sebanyak 24 orang siswa SMP 13 di daerah itu mengalami mual-mual, muntah, dan pusing setelah makan makanan yang dijual oleh pedagang di kantin sekolah itu.

Ia mengatakan, sample makanan yang dikirim itu tidak hanya mie kuning saja tetapi juga bahan-bahan untuk membuat pecel dan lotek.

Hasil pengujian laboratorium terhadap makanan itu akan dikirim dalam waktu dekat oleh BPOM ke instansi ini melalui Kantor Pos atau faximile.

Ia mengatakan, bahwa peristiwa tersebut termasuk kejadian luar biasa (KLB) di daerah itu karena siswa mengalami mual, muntah, dan pusing terjadi secara bersamaan sebanyak 24 orang siswa.

Namun, katanya, setelah dirawat di puskesmas terdekat, puluhan siswa itu akhirnya pulih kembali.

"Ada kemungkinan mie yang sudah dimasak pada hari sebelumnya di masaknya lagi sehingga kadaluwarsa," ujarnya.

Untuk membuktikannya, katanya, pihaknya telah memeriksanya dan hasil pemeriksaan selanjutnya dilakukan oleh BPOM.

Bila terbukti benar, katanya, pihaknya sebatas memberikan pembinaan dan pengarahan agar pedagang itu menggunakan bahan baku yang bersih dan tidak kadaluwarsa.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015