Kita diskusikan tentang bagaimana mengembangkan dan kita dapat membawa investasi dari perikanan ke negara kita

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan, pihaknya menawarkan investasi sektor maritim kepada investor di Australia dan China.

Todotua dalam pembukaan Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya menawarkan potensi besar sektor maritim kepada investor Australia dan China sebagai bagian dari strategi hilirisasi global yang tengah didorong.

Dia menyampaikan dalam kunjungan bilateral ke Australia yang dilakukan sekitar bulan Maret 2025, pihaknya membahas pemanfaatan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dilintasi 60 persen perdagangan Australia.

"Karena kita tahu bahwa 60 persen dari perdagangan selatan atau Australia pergi ke garis ALKI II dan kita ini sangat strategis yang kita diskusikan karena ALKI II line itu sebagian besar sekitar 30-40 persen yang melewati negara kita," kata Todotua.

Menurut dia, hal itu memperkuat posisi Indonesia sebagai simpul logistik regional sehingga pihaknya mengajak agar Australia memindahkan industri berbasis maritim ke lokasi-lokasi strategis di Indonesia.

"Jadi ini sangat strategis, kita diskusikan bagaimana mengelolanya dan ini jika mungkin dapat dipindahkan industrinya ke negara kita," ucapnya.

Selain Australia, kunjungan ke China mencakup diskusi dengan investor di Xiamen dan Hainan terkait kerja sama investasi sektor kelautan dan perikanan.

Indonesia menawarkan ekosistem operasional lengkap mulai dari produksi laut, pengolahan, hingga ekspor, yang seluruhnya bisa dilakukan di dalam negeri.

"Kita diskusikan tentang bagaimana mengembangkan dan kita dapat membawa investasi dari perikanan ke negara kita, juga produksinya semuanya di negara kita dan kita dapat membuat atau melakukan operasional dari kelautan di laut ke kita," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Investasi secara resmi mengundang pelaku usaha dari Australia dan China untuk memperkuat kemitraan industri strategis tersebut.

Dalam kesempatan itu, Todotua mengungkapkan bahwa pada 2025, target investasi sebesar Rp1.900 triliun. Untuk mencapai target yang itu, pemerintah akan fokus pada menarik investasi.

"Untuk mencapai target yang ambisius ini, pemerintah akan fokus pada menarik investasi dari sektor kunci pertama energi terbarukan, hilirisasi, industri hilirisasi, termasuk juga kelautan, dan perikanan. Ini merupakan strategi yang kuat, yang besar dari potensi kita," kata Todotua.

Baca juga: Wamen Investasi: Ekosistem peternakan sapi bisa menekan impor

Baca juga: Wamen ESDM buka kemungkinan Chevron kembali investasi di hulu migas RI

Baca juga: Wamen Investasi: Perusahaan migas RI punya potensi investasi di AS

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.