Beijing (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menawarkan model hidup bersama ala Indonesia kepada partai-partai politik di Asia.
Hal itu disampaikan Muzani dalam simposium "Dialog Partai Komunis China (PKC) dengan Partai-Partai Politik Negara Tetangga: Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama Negara-Negara Tetangga, Aksi Nyata Partai Politik" di Beijing, China, pada Senin (26/5).
"Di forum tadi, saya menyampaikan bahwa apa yang menjadi pengalaman masyarakat Indonesia dan kini menjalani hidup bersama. Suatu perdamaian adalah kekuatan bersama. Kami menawarkan itu, bagaimana kalau semangat itu menjadi model di Asia," kata dia setelah berbicara dalam simposium itu kepada ANTARA.
Acara yang digelar oleh Biro Luar Negeri PKC itu juga dihadiri para perwakilan partai-partai politik dari sejumlah negara Asia seperti Kamboja, Nepal, Thailand, Malaysia, Uzbekistan, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan.
"Kita menjelaskan di forum ini bahwa para pendiri bangsa Indonesia telah meletakkan dasar-dasar persatuan dan kesatuan yang menjadi sumber bagi persatuan bangsa kita yang multi-etnis, multi-budaya, multi-ras, bahkan multi-agama, dan itu kita anggap menjadi modal dasar bagi kemakmuran dan kesejahteraan," kata Muzani.
Dia menambahkan bahwa Asia merupakan kawasan dengan populasi yang besar karena menjadi tempat tinggal bagi hampir separuh penduduk dunia.
"Juga dari sisi sumber daya alam, Asia adalah tempat kemakmuran yang menjanjikan. Dari segi pasar, ini adalah sebuah pasar yang cukup penting. Karena itu, keanekaragaman di Asia janganlah dianggap sebagai sesuatu yang tidak memberi manfaat bagi pertumbuhan dunia," kata Muzani.
Dia mengatakan bahwa partai-partai politik di Asia perlu memiliki pandangan yang sama tentang keberagaman di kawasan itu.
Selain Muzani dari Gerindra, perwakilan dari sejumlah partai politik di Indonesia, termasuk Partai Golkar dan PDI-P, juga hadir dalam acara tersebut.
Baca juga: Sekjen Gerindra ajak PKC dan parpol di Asia pupuk rasa percaya
Baca juga: Sekjen Gerindra ingatkan para menteri ikuti langkah dan irama Presiden
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.