Omdurman (ANTARA) - Penduduk Negara Bagian Khartoum di Sudan mengalami suhu panas yang ekstrem dan krisis air yang semakin parah.

Suhu udara melonjak hingga 45 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir, menurut laporan Otoritas Meteorologi Sudan, seiring dengan gelombang panas yang melanda wilayah tersebut.

Lonjakan suhu tersebut telah memperparah berbagai kesulitan yang sudah dihadapi warga, termasuk pemadaman listrik yang berkepanjangan dan krisis air minum yang semakin memburuk. Otoritas mengatakan bahwa gangguan ini disebabkan oleh serangan drone baru-baru ini terhadap infrastruktur kelistrikan selama konflik bersenjata yang sedang berlangsung.

Warga Sudan mendapatkan air dari Sungai Nil dekat lingkungan Al-Hattana di Kota Omdurman, Khartoum, Sudan (25/5/2025). ANTARA/Xinhua/Mohamed Khidir/aa.

Warga Sudan berenang di Sungai Nil dekat lingkungan Al-Hattana di Kota Omdurman, Khartoum, Sudan (25/5/2025). ANTARA/Xinhua/Mohamed Khidir/aa.

Seorang pria menuangkan air yang diambil dari Sungai Nil ke dalam truk tangki air di dekat lingkungan Al-Hattana di Kota Omdurman, Khartoum, Sudan (25/5/2025). ANTARA/Xinhua/Mohamed Khidir/aa.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.