Jakarta (ANTARA) - Prawira Bandung akan berusaha memperbaiki posisinya di klasemen IBL 2025 saat menjamu Satya Wacana Salatiga dalam lanjutan pekan ke-17 yang digelar di C-Tra Prawira Arena, Rabu malam.

Laga ini menjadi sangat penting bagi skuad asuhan David Singleton, mengingat Prawira menjadi satu-satunya tim yang belum menyentuh 20 pertandingan musim ini.

Dengan rekor 12 kali menang dan tujuh kali kalah, Prawira saat ini duduk di posisi ke-10 klasemen sementara.

Kemenangan atas Satya Wacana akan membuat Prawira menembus delapan besar klasemen yang merupakan zona playoff. Mereka akan menggeser dua tim sekaligus, yakni Borneo Hornbills dan Pacific Caesar Surabaya.

Catatan pertemuan berpihak pada tim tuan rumah. Sejak terakhir kali dikalahkan Satya Wacana pada 2020, Prawira selalu berhasil memetik kemenangan, termasuk dalam pertemuan pertama musim ini dengan skor 72–60.

Baca juga: Empat tim bersaing sengit menuju puncak klasemen IBL 2025

Namun demikian, Prawira perlu waspada terhadap kekuatan pertahanan Satya Wacana. Meskipun mereka kesulitan dalam menyelesaikan serangan, tim asal Salatiga tersebut dikenal mampu menekan produktivitas lawan.

Bahkan dalam laga sebelumnya, Prawira hanya mampu mencetak akurasi tembakan di bawah 40 persen.

Sebaliknya, Satya Wacana masih harus mencari solusi untuk lini serangnya yang kurang tajam. Dalam beberapa laga, mereka kesulitan mencetak poin karena kerap gagal dalam eksekusi akhir.

Pertandingan ini akan menjadi ujian konsistensi bagi Prawira yang tengah berburu tempat di babak playoff, sekaligus peluang bagi Satya Wacana untuk mencuri kemenangan demi memperbaiki performa di paruh kedua musim.

Tip-off pertandingan dijadwalkan pukul 19.00 WIB dan dapat disaksikan secara langsung melalui platform IBL TV.

Baca juga: Dirut IBL sebut GOR Indoor Manahan jadi tuan rumah dua agenda besar

Baca juga: Klasemen sementara IBL 2025, Dewa United kembali ke puncak

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.