Boleh berinvestasi membawa sapi hidup ke Indonesia. Sumbernya terserah, selama negara itu disetujui untuk didatangkan, misalnya Australia, Selandia Baru, Brazil, boleh

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan bahwa negara asal dari sapi hidup yang ingin diimpor ke Indonesia bisa berasal dari Australia, Selandia Baru (New Zealand), hingga Brazil.

“Boleh berinvestasi membawa sapi hidup ke Indonesia. Sumbernya terserah, selama negara itu disetujui untuk didatangkan, misalnya Australia, Selandia Baru, Brazil, boleh,” ucap Sudaryono setelah Public Hearing dengan tema “Negara Beri Bukti, Masyarakat Terima Hasil”, di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut menyambung Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyebut impor sapi bakalan atau hidup ditambah sebanyak 184 ribu ekor, sehingga total menjadi 534 ribu ekor.

Sudaryono menjelaskan bahwa impor sapi hidup tersebut tidak menggunakan anggaran negara, sebab bentuk dari pengimporan tersebut berupa investasi.

Oleh karena itu, pemerintah mempersilakan pengusaha lokal, koperasi, perorangan, bahkan perusahaan asing yang ingin membawa sapi indukan ke Indonesia.

Tujuan dari pemberian izin tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi protein di Indonesia yang meningkat, terlebih karena program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan sejak masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi, MBG ini men-trigger (memicu) konsumsi protein yang menjadi besar. Kami ingin protein yang besar ini jangan sampai dipenuhi dari impor (daging),” kata dia.

Untuk itu, tujuan dari pembukaan keran impor sapi hidup adalah swasembada pangan, utamanya terkait dengan kebutuhan protein.

“Jadi, dari Selandia Baru, Australia, atau Brazil gitu ya terserah si pengusahanya dia mau mendatangkan sapinya dari mana. Kami cuma memberi persetujuan,” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut impor sapi bakalan atau hidup ditambah sebanyak 184 ribu ekor, sehingga total menjadi 534 ribu ekor.

Zulhas mengatakan pula, sebelumnya kuota impor sapi bakalan pada 2025 sebanyak 350 ribu ekor. Penambahan ini sebagai upaya meningkatkan produksi daging sapi, sehingga diharapkan nantinya tidak lagi melakukan impor daging sapi beku.

Menurut Zulhas, impor sapi hidup dapat memberdayakan peternak dan petani. Sebab, sapi-sapi tersebut akan dikelola secara langsung oleh peternak.

Selain itu, penambahan impor sapi hidup bertujuan agar Indonesia mendapatkan nilai tambah dari suatu komoditas. Sedangkan bila mengimpor daging beku saja, hanya akan langsung dijual ke konsumen, tanpa melibatkan peternak dan petani.

Sementara itu, kuota daging kerbau beku diputuskan untuk dipangkas 100 ribu ton, dari 200 ribu ton.

Baca juga: Impor sapi hidup ditambah 184 ribu ekor, genjot produksi daging

Baca juga: Wamentan Sudaryono: Impor daging jaga neraca dan harga terjangkau

Baca juga: Wamentan sebut Indonesia impor 2 juta sapi hidup hingga 2029

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.