Jakarta (ANTARA) - OpenAI, perusahaan teknologi yang ada di balik ChatGPT, dikabarkan tengah mengembangkan opsi agar akun ChatGPT bisa digunakan untuk masuk ke aplikasi lain yang dikembangkan pihak ketiga.

Dilaporkan oleh TechCrunch, Selasa (27/5), kabar ini ditemukan dari catatan perusahaan yang dirilis melalui situs web OpenAI.

Disebutkan bahwa OpenAI saat ini tengah mengukur minat dari para pengembang yang mungkin ingin mengintegrasikan layanan ini ke dalam aplikasi yang dikembangkannya.

ChatGPT sebagai layanan kecerdasan artifisial dengan cepat menjadi salah satu aplikasi konsumen terbesar di dunia dan hingga kini sudah memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif bulanan.

Baca juga: Nvidia dan OpenAI kerja sama dengan UEA kembangkan pusat data AI

Memanfaatkan popularitas ini, OpenAI tampaknya ingin mencoba dan memperluas ke area konsumen lain, seperti belanja daring, media sosial, dan perangkat pribadi.

Fitur potensial "Masuk dengan ChatGPT" dapat membantu OpenAI bersaing dengan perusahaan teknologi konsumen besar lainnya — seperti Apple, Google, dan Microsoft — yang membantu orang-orang dengan berbagai layanan daring, termasuk cara cepat untuk masuk ke aplikasi pihak ketiga.

Awal bulan ini, OpenAI meluncurkan pratinjau pengalaman "Masuk dengan ChatGPT" untuk pengembang di Codex CLI, alat pengodean AI sumber terbuka milik perusahaan untuk terminal.

Fitur ini memungkinkan pengembang menghubungkan akun ChatGPT Gratis, Plus, atau Pro mereka ke akun API mereka.

Baca juga: OpenAI beli perusahaan "hardware AI" milik mantan pimpinan Apple

OpenAI bahkan menawarkan pengguna Plus kredit API senilai 5 dolar AS untuk masuk dengan ChatGPT, dan pengguna Pro kredit API senilai 50 dolar AS.

OpenAI tampaknya tertarik untuk mengintegrasikan layanan masuk dengan beragam perusahaan. Dalam pengukuran minat yang dilakukan OpenAI, perusahaan meminta pengembang mengisi formulir.

Di dalam formulir tersebut pengembang diminta untuk menentukan basis pengguna aplikasi mereka, mulai dari perusahaan kecil dengan kurang dari 1.000 pengguna mingguan hingga aplikasi besar dengan lebih dari 100 juta pengguna mingguan.

Formulir tersebut juga menanyakan kepada pengembang bagaimana mereka membebankan biaya untuk fitur AI saat ini dan apakah mereka merupakan pelanggan API OpenAI.

Sebenarnya, CEO OpenAI Sam Altman pada 2023 sempat menyebutkan bahwa perusahaan mungkin akan mempertimbangkan fitur "masuk dengan OpenAI" pada 2024.

Namun, kini tampaknya OpenAI tengah membangun kapabilitasnya dengan lebih serius saat ini, pada 2025.

Belum ada kepastian fitur "masuk dengan ChatGPT" untuk aplikasi lain akan diluncurkan untuk pengguna ChatGPT atau berapa banyak perusahaan yang telah mendaftar untuk menjadi bagian darinya.

Baca juga: OpenAI luncurkan Codex, agen AI khusus untuk pemrograman

Baca juga: OpenAI mulai rutin ungkapkan hasil evaluasi keamanan model AI

Baca juga: OpenAI pertimbangkan bangun pusat data di Uni Emirat Arab

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.