Jakarta (ANTARA) - Daging sapi menjadi salah satu sumber protein hewani favorit di berbagai hidangan Nusantara. Namun, tidak semua daging yang tampak segar di pasar atau swalayan benar-benar layak konsumsi.
Salah memilih daging bukan hanya mempengaruhi cita rasa masakan, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui ciri-ciri daging sapi yang baik, segar, dan aman dikonsumsi.
Dengan memahami panduan dasar memilih daging, Anda tidak hanya dapat menikmati hidangan yang lezat, tetapi juga menjaga keamanan pangan keluarga di meja makan.
Berikut ini adalah tips menentukan dalam memilih daging sapi yang segar dan aman untuk dikonsumsi, melansir dari berbagai sumber.
Tips menentukan daging sapi yang segar dan aman untuk dikonsumsi
1. Cermati warna daging
Salah satu indikator utama untuk menilai kesegaran daging sapi adalah warnanya. Daging yang masih dalam kondisi baik umumnya tampak merah cerah dan bersih, tidak tampak kusam atau kotor.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa warna daging juga bisa bervariasi tergantung jenis sapi dan usianya. Misalnya, daging dari sapi potong biasanya lebih gelap dibandingkan sapi perah, sedangkan daging sapi muda cenderung berwarna lebih pucat.
Selain warna, kualitas daging juga dipengaruhi oleh jenis pakan, yang turut menentukan cita rasa dan aroma alami dari daging tersebut. Daging yang berkualitas biasanya memiliki rasa gurih dan aroma yang menggugah selera.
Baca juga: Dokter ingatkan masyarakat agar pilih daging tanpa lemak untuk Lebaran
2. Rasakan teksturnya
Daging sapi segar umumnya memiliki permukaan yang kenyal. Anda bisa mengecek-nya dengan cara menekan perlahan permukaan daging jika daging kembali ke bentuk semula, itu tandanya daging masih segar. Sebaliknya, jika terasa lembek atau tak kembali ke bentuk asal, bisa jadi daging tersebut sudah mulai rusak.
3. Kenali aroma-nya
Aroma juga bisa menjadi petunjuk penting. Daging sapi segar memiliki bau khas yang alami dan tidak menyengat. Apabila tercium bau asam atau busuk, besar kemungkinan daging tersebut sudah tidak layak konsumsi.
4. Perhatikan kandungan cairannya
Banyak orang keliru mengira cairan merah yang keluar dari daging sebagai darah, padahal itu adalah cairan protein atau “sari” dari daging. Daging yang segar tidak akan mengeluarkan banyak cairan dan cenderung memiliki permukaan yang tidak terlalu basah. Kondisi ini penting karena daging yang terlalu lembap lebih rentan terkontaminasi mikroorganisme, sehingga daya simpannya pun menurun.
5. Periksa kebersihan lokasi penjual
Selain melihat kondisi daging, penting juga untuk menilai kebersihan tempat penjual. Jika Anda membeli daging di supermarket, amati apakah petugas yang menangani daging menggunakan perlengkapan higienis seperti masker dan sarung tangan.
Jangan lupa cek juga label yang mencantumkan tanggal pemotongan ini berguna untuk memastikan apakah daging tersebut masih tergolong segar atau sudah beberapa hari disimpan.
Sementara itu, jika berbelanja di pasar tradisional, meskipun tidak semua pedagang mengenakan sarung tangan, kebersihan tetap harus menjadi perhatian utama. Pastikan penjual tetap memakai masker dan lokasi berjualan-nya bersih, tidak dikerubungi lalat atau binatang lain yang bisa membawa kuman.
Baca juga: Pilih steak medium atau well done?
Baca juga: Tanta Ginting pilih main film "action" ketimbang horor
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.