Jakarta (ANTARA) - AC Milan dikabarkan telah menerima tawaran Manchester City untuk merekrut Tijjani Reijders dengan biaya 60 juta Euro atau sekitar Rp1,1 triliun, termasuk biaya add-ons.

Namun, tawaran itu dikabarkan masih terlalu rendah dan Milan mengharapkan City memberikan "lebih" untuk menebus gelandang asal Belanda itu keluar dari San Siro.

"Tawaran awal Manchester City untuk Tijjani Reijnders telah diterima oleh AC Milan dalam beberapa jam terakhir," tulis pakar transfer Fabrizio Romano, dikutip dari akun resmi X miliknya, Jumat.

"Proposal senilai sekitar €60 juta termasuk biaya tambahan, AC Milan menginginkan lebih untuk membiarkan gelandang tersebut pergi. Negosiasi terus berlanjut," tambah dia.

The Citizens berusaha memboyong Reijnders ke Etihad musim depan untuk menjadikannya sebagai pemain dengan peran "nomor 8", sekaligus untuk meremajakan pemain di sektor lini tengah.

Baca juga: Man City dan Real Madrid bersaing untuk dapatkan Tijjani Reijnders

Reijnders musim ini mencetak 10 gol dan lima assists dari 37 pertandingan di Serie A, dan catatannya itu membuatnya mendapatkan penghargaan gelandang terbaik Serie A, kendati tak mampu membawa AC Milan lolos ke kompetisi Eropa musim depan setelah finis posisi kedelapan.

Secara total, gelandang 26 tahun itu telah mencetak 15 gol dan lima assist dari 54 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Kontribusi golnya itu jauh meningkat dari musim pertamanya pada musim lalu yang hanya mencetak empat gol dan empat assist dari 50 pertandingan.

Adapun, selain Reijnders, City juga dikabarkan akan merekrut pemain dengan peran "nomor 10". Kini ada dua pemain yang diincar City untuk posisi tersebut. Kedua pemain itu adalah Rayan Cherki dari Lyon dan Morgan Gibbs-White dari Nottingham Forest.

Baca juga: Napoli selangkah lebih dekat untuk amankan jasa Kevin De Bruyne

Baca juga: AC Milan dikabarkan "balikan" lagi dengan Massimiliano Allegri

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.