Belum ada (rekomendasi dari ESDM untuk PLN). Nanti dari presiden saat ratas, ke Kemenko, ke kami (ESDM), baru ke PLN

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menunggu arahan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian terkait kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen, yang dikabarkan akan dimulai pada 5 Juni 2025.

“Belum ada (rekomendasi dari ESDM untuk PLN). Nanti dari presiden saat ratas, ke Kemenko, ke kami (ESDM), baru ke PLN,” ucap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu ketika ditemui setelah acara Diseminasi RUKN dan RUPTL di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin.

Jisman menyampaikan bahwa hari ini akan ada rapat terbatas (ratas) yang membahas soal kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen.

Kementerian ESDM akan bertindak sesuai dengan hasil ratas tersebut, termasuk dalam memberikan rekomendasi kepada PLN.

“Nanti akan dilaporkan resmi. Kayaknya hari ini ada ratas,” ucap Jisman.

Secara terpisah, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan siap menjalankan arahan dari pemerintah ketika ditanya mengenai kabar implementasi diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 1.300 VA mulai 5 Juni hingga 31 Juli 2025.

“Kami siap menjalankan arahan dari pemerintah,” ucap Darmawan.

Hingga saat ini, PLN belum menerima arahan dari Kementerian ESDM soal pemberian diskon tarif listrik tersebut, padahal pemberlakuan diskon tarif listrik direncanakan untuk terimplementasi tiga hari lagi atau pada 5 Juni 2025.

Pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen pertama kali diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (23/5).

Airlangga meyakini diskon tersebut dapat menjadi stimulus ekonomi nasional. Diskon tersebut diberikan kepada kurang lebih 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.

Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan mengkaji lebih lanjut pengenaan diskon tarif listrik tersebut.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Senin (26/5) mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembahasan diskon tarif listrik PLN sebesar 50 persen.

Oleh karena itu, Bahlil belum memberikan surat kepada PLN untuk memberlakukan diskon bulan depan, sebab belum ada komunikasi ihwal diskon tarif listrik antara Kementerian ESDM dengan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Baca juga: Diskon tarif listrik 50 persen, PLN: Siap jalankan arahan pemerintah

Baca juga: Ekonom nilai enam insentif ekonomi bisa dongkrak daya beli masyarakat

Baca juga: Menteri ESDM masih pelajari diskon tarif listrik 50 persen

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.