Jakarta (ANTARA) - Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyarankan pemerintah tidak terburu-buru melakukan ekspor, meski stok beras nasional melimpah yakni mencapai 4 juta ton.
Menurutnya, opsi ekspor sebaiknya dilakukan setelah bisa dipastikan ketersediaan beras untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri terpenuhi dengan aman.
"Hal itu belum bisa dipastikan hari-hari ini," kata Khudori dalam keterangannya, yang dikutip di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dinamika produksi beras hingga akhir tahun ini, yang masih menyisakan tujuh bulan, diperkirakan akan penuh dengan berbagai tantangan.
Maka dari itu, keputusan mengenai ekspor beras sebaiknya diambil pada akhir September nanti.
Pada periode tersebut, produksi beras nasional diperkirakan sudah mencapai 80-85 persen, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pasokan domestik.
Baca juga: Indonesia akan ekspor 2 ribu ton beras per bulan ke Malaysia
Lebih lanjut, Khudori mengatakan bahwa ada kemungkinan stok beras nasional akan terus meningkat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan datang terlambat dan bersifat kemarau basah, yang artinya meskipun kemarau masih akan ada hujan.
Ia menambahkan fenomena kemarau basah ini diproyeksikan akan mengatasi kekhawatiran petani terkait ketersediaan air selama musim kering.
Dengan pasokan air yang cenderung aman, produksi padi diyakini dapat berjalan lancar dan berlimpah hingga akhir tahun dan potensi panen raya ini akan meningkatkan stok beras nasional.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menyampaikan Indonesia siap mengekspor 2.000 ton beras per bulan ke Malaysia.
Selain Malaysia, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap mengekspor beras ke negara anggota ASEAN lainnya.
"Iya (ekspor 2.000 ton/bulan). Kami berencana kirim dari yang terdekat (dengan Malaysia), dari Kalimantan Barat," ucap Amran dalam acara syukuran pencapaian empat juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Meski demikian, Amran menekankan ekspor beras ke negara tetangga hanya bisa dilakukan setelah kebutuhan beras di dalam negeri benar-benar terpenuhi.
Baca juga: Wamentan sebut Presiden beri "lampu hijau" ekspor beras ke Malaysia
Baca juga: Mendag sebut ekspor beras dibicarakan lebih dulu di neraca komoditas
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.