Tidak ada batas waktu. Tim akan terus bekerja sampai semuanya ditemukan
Cirebon (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat longsor tambang galian C di Gunung Kuda Cirebon Provinsi Jawa Barat bertambah menjadi 20 orang, setelah tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah pada Senin siang.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi di Cirebon Senin mengatakan, jenazah korban tersebut berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan di sekitar area tambang tersebut.
Ia menyebutkan, setelah tertimbun longsor sejak Jumat (30/5), jenazah yang telah dievakuasi itu langsung dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi.
"Baru saja ditemukan satu jenazah, sekarang sudah diidentifikasi di rumah sakit,” katanya.
Baca juga: Keluarga korban longsor Gunung Kuda terima bantuan dari Pemprov Jabar
Ia menjelaskan, korban yang berhasil dievakuasi adalah Sudiono (51), warga Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Dengan hasil temuan itu, kata dia, total korban tewas yang berhasil dievakuasi menjadi 20 orang.
Namun, menurut Imron, masih ada lima korban lainnya yang belum ditemukan dan saat ini masih dalam proses pencarian.
"Kami berharap semua korban segera bisa ditemukan. Tadi anjing pelacak menunjukkan empat titik yang dicurigai, mudah-mudahan itu membantu mempercepat pencarian," katanya.
Ia menuturkan, pemerintah daerah menyerahkan sepenuhnya proses pencarian kepada tim SAR gabungan dan berharap semua korban bisa ditemukan dalam kondisi apapun.
"Tidak ada batas waktu. Tim akan terus bekerja sampai semuanya ditemukan," tuturnya.
Baca juga: Dinas ESDM sebut 176 tambang ilegal ditemukan di Jabar
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkab Cirebon telah memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban, termasuk anak-anak yang kehilangan orang tuanya dalam tragedi tersebut.
"Tadi pagi bersama pak gubernur, kami mengumpulkan keluarga korban. Anak-anak dari korban yang masih kecil akan disekolahkan," kata Imron.
Sementara itu, Pranata Ahli Humas BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat mengatakan bahwa pencarian korban yang masih tertimbun saat ini dihadapkan pada kondisi medan yang berat, serta risiko longsor susulan cukup tinggi.
Meski begitu, petugas di lapangan tetap bekerja ekstra hati-hati, karena korban yang tertimbun tersebar di beberapa titik yang belum dapat dipastikan kedalamannya.
Baca juga: Walhi: Kecelakaan Cirebon bukti pengelolaan tambang Jabar belum serius
"Banyak material longsoran yang menumpuk, dan sebagian titik korban masih belum terdeteksi secara pasti. Selain itu, kami khawatir ada longsoran susulan saat proses evakuasi berlangsung," ujar Hadi.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.