Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau sering disebut KDM berkaitan dengan pelarangan kegiatan studi tur keluar kota bagi kalangan pelajar diklaim berdampak besar pada pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bekasi, Jabar, menjadi semakin lesu.

Ketua Perhimpunan Usaha Taman Kreasi Bekasi Zakky Afifi menuding kebijakan larangan tersebut memukul aktivitas wisata terutama destinasi edukatif yang selama ini mengandalkan kunjungan pelajar.

"Banyak yang kacau. Mei yang biasanya liburan sekolah, sekarang tidak boleh. Mau tidak mau kita harus melakukan efisiensi pegawai," katanya di Cikarang, Senin.

Baca juga: Survei: Tingkat kepuasan warga kepada Gubernur Jabar tertinggi di Jawa

Dia mengatakan sejumlah destinasi wisata termasuk Museum Sejarah Islam di kawasan Transera Waterpark Kabupaten Bekasi terdampak kebijakan tersebut.

Museum Sejarah Islam, kata Zakky, memiliki daya tarik berupa replika peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat seperti sandal, tongkat, pedang hingga miniatur rumah Nabi.

Sejak larangan studi tur diberlakukan pada Februari 2025, kunjungan pelajar dari luar kota menurun drastis. Padahal, museum tersebut bisa menjadi sarana edukasi yang bernilai bagi siswa sekolah.

Baca juga: Keluarga korban longsor Gunung Kuda terima bantuan dari Pemprov Jabar

"Sebetulnya Museum Sejarah Islam kan bisa buat edukasi anak sekolah. Cuma kami tidak bisa memaksakan, karena kebijakan pada pemerintah," ucap pria yang juga GM Transera Waterpark ini.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.