Bengkulu (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Bengkulu menjadi salah satu provinsi dengan inflasi terendah secara nasional pada Mei 2025.

"Pada Mei 2025, inflasi tahunan (yoy) Provinsi Bengkulu sebesar 0,39 persen, sedang inflasi nasional yoy berada pada angka 1,6 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Senin.

Dia mengatakan angka tersebut menunjukkan indikasi positif dari Provinsi Bengkulu. Angka tersebut memperlihatkan inflasi di Bengkulu terkendali hingga pertengahan 2025 meski sudah melalui hari besar keagamaan nasional (HBKN) yang biasanya mendorong inflasi lebih tinggi.

Baca juga: Inflasi tahunan Mei 1,6 persen, perawatan pribadi penyumbang utama

"Malah pada Mei 2025 ini, Bengkulu deflasi 0,26 persen atau inflasi minus 0,26 persen (mtm), mudah-mudahan kalau ini terkendali sampai akhir tahun maka Bengkulu bisa berada dalam rentang target nasional 2,5 plus minus 1 persen (yoy)," kata dia.

Penyumbang utama deflasi Mei 2025, lanjut Win Rizal, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,28 persen.

Kemudian komoditas penyumbang utama deflasi pada kelompok ini yang dicatat yaitu cabai merah dengan andil sebesar 0,37 persen, daging ayam ras 0,23 persen, bawang merah 0,10 persen, tomat dan beras masing-masing 0,07 persen.

Baca juga: Sri Mulyani jelaskan alasan subsidi listrik dialihkan ke bantuan upah

Meskipun Bengkulu mengalami deflasi, menurut dia, tetap ada komoditas penyumbang inflasi, yakni kelompok emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,25 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil 0,15 persen.

Deflasi Bengkulu pada Mei 2025 pasca-Hari Raya Idul Fitri dan menjelang Idul Adha menjadi catatan yang positif atas kinerja perekonomian daerah, namun hal tersebut tidak pula membuat para pihak dan masyarakat lalai menjaga angka inflasi stabil pada rentang target nasional, katanya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.