Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bantuan sosial (bansos) beras sebesar 10 kg yang masuk dalam paket stimulus ekonomi pemerintah Juni-Juli, sejalan dengan semangat pemerataan.
“Kita pakai stok (beras) ini. Ini agar harga di tingkat petani tidak tertekan,”kata Mentan Amran saat ditemui di Kantor Kementan RI Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, pemerintah nantinya bakal mengeluarkan stok prioritas ke beberapa daerah prioritas.
Baca juga: Presiden ingin bansos tepat sasaran, berbasis DTSEN
“Pertama adalah pada daerah bukan penghasil padi, dan kedua adalah (untuk) daerah yang harganya (beras) sudah tinggi, dan ketiga adalah daerah kota,” kata Amran.
“Jadi, semua nyaman. Konsumen nyaman, petaninya tersenyum,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Mentan Amran menilai hal ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengendalikan harga beras di pasar.
Baca juga: Mentan: Stok beras 4 juta ton, tertinggi selama 57 tahun terakhir
“Karena daerah yang terjadi inflasi (beras) kami intervensi di situ. Tapi yang daerah rendah, jangan, nanti terpuruk,” ujar Mentan.
Sebelumnya pada Senin (2/6), Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pemberian paket insentif dan stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap positif selama Juni-Juli.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.