Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik hingga pemberdayaan UMKM.
“Ada dialektika yang muncul terkait perkembangan AI saat ini. Sebagian mungkin menganggapnya sebagai ancaman. Namun, saya melihat AI sejatinya merupakan peluang besar untuk meningkatkan pelayanan publik, mempercepat transformasi industri, hingga pemberdayaan UMKM di Indonesia,” kata Luhut, dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan di Jakarta, Selasa.
Menurut Luhut, Indonesia perlu memperkuat kapasitas nasional di bidang AI dengan mengembangkan solusi yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan lokal, seperti AI Center IT Del yang dibangun di tepian Danau Toba.
Baca juga: Luhut bicarakan kerja sama Danantara dengan lembaga sejenis di China
Pusat riset yang bekerja sama dengan mitra global NVIDIA itu menjadi salah satu lembaga pendidikan AI terbesar di Indonesia.
“Anak-anak muda di sana tengah mengembangkan model matematika GASING, AI untuk pariwisata, layanan publik, hingga riset genetika herbal nusantara,” tutur Luhut.
Lebih lanjut, ia menyoroti jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang mencapai 190 juta jiwa. Potensi sebesar ini, kata dia, tidak boleh hanya menjadi penonton dalam revolusi teknologi global.
Baca juga: Pemerintah rampungkan pembuatan peta jalan AI di Indonesia bulan ini
“Kita butuh Peta Jalan AI Nasional yang menyentuh pendidikan, kesehatan, pertanian, dan layanan publik, dengan investasi serius dalam riset, talenta, dan infrastruktur digital,” katanya.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.