Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss, Ngurah Swajaya, menekankan peran penting ASEAN sebagai mitra strategis Swiss di tengah tantangan geopolitik global.

Pernyataan tersebut disampaikan Dubes Swajaya saat menyampaikan keynote speech dalam perayaan 10 tahun program exploreASEAN yang berlangsung di kampus FHNW (Fachhochschule Nordwestschweiz/University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland) di Olten, Swiss.

“ASEAN tidak memilih sisi dalam rivalitas global, namun aktif menjembatani dialog dan kemitraan yang saling menguntungkan,” kata Dubes Swajaya sebagaimana dikutip dari pernyataan pers KBRI Bern yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dubes Swajaya turut menyoroti evolusi ASEAN dari kawasan berpendapatan rendah menjadi kekuatan ekonomi ke-4 dunia dalam GDP kolektif, dengan lebih dari 700 juta penduduk sebagai pasar tunggal yang kompetitif.

“Kolaborasi dengan Swiss, sebagai mitra dialog sektoral ASEAN, menjadi salah satu tonggak penting dalam menjaga stabilitas, memperkuat pendidikan, dan mendukung transisi energi berkelanjutan,” ucapnya.

KBRI Bern berharap acara yang dihadiri perwakilan negara anggota ASEAN di Bern tersebut, dapat menjadi momentum untuk mempererat kerja sama antara Swiss dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.

Program exploreASEAN merupakan proyek mahasiswa internasional dari FHNW yang dimulai sejak tahun 2015. Dengan visi Building Bridges for Young Talents, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa di Swiss untuk memahami secara langsung dinamika dan perkembangan kawasan Asia Tenggara.

Pada tahun akademik 2024/2025, exploreASEAN merayakan ulang tahun ke-10 dengan mengusung tema Sustainovative Bridges: Exploring Future alongside Tradition, yang menekankan keseimbangan antara pelestarian budaya dan kemajuan inovasi teknologi demi masa depan yang berkelanjutan.

Indonesia memainkan peran kunci dalam memperkuat kerja sama strategis dengan FHNW, melalui berbagai inisiatif seperti Swiss Innovation Challenge Asia bersama ITB, pertukaran akademik dengan ITB dan Universitas Diponegoro, serta agenda MBA Study Trip ke beberapa kota di Indonesia pada 2024.

Selain itu, proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didukung Sekretariat Negara Urusan Ekonomi Swiss berfokus pada pengembangan kapasitas tenaga pengajar dan kurikulum energi terbarukan di lima politeknik negeri Indonesia.

Kolaborasi ini telah melatih lebih dari 100 dosen dan membuahkan proyek riset bersama dengan Politeknik Negeri Bali, memperkuat fondasi pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Indonesia-Swiss bahas potensi kerja sama pendidikan vokasi dan inovasi

Baca juga: RI-Swiss sepakat optimalkan CEPA demi dorong investasi-perdagangan

Baca juga: Swiss dan Pemprov Sulsel perkuat kemitraan di berbagai bidang

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.