Washington (ANTARA) - Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Iran melakukan pengayaan uranium dalam potensi kesepakatan nuklir kedua negara, demikian pernyataan Presiden Donald Trump.
"AUTOPEN seharusnya sudah menghentikan Iran sejak lama dari 'pengayaan' (uranium). Berdasarkan Perjanjian potensial kita — KAMI TIDAK AKAN MENGIZINKAN PENGAYAAN URANIUM!" kata Trump di platform Truth Social miliknya pada Senin.
Pernyataannya diunggah seiring laporan media yang mengeklaim bahwa usulan kesepakatan nuklir AS untuk Iran pada Sabtu akan mengizinkan Iran melakukan pengayaan uranium tingkat rendah yang terbatas di negara itu untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Usulan tersebut akan menghentikan Iran meneliti dan mengembangkan alat sentrifugal baru, membatasi pengayaan dalam negeri untuk tujuan sipil, dan membentuk konsorsium regional untuk mengawasi kepatuhan, menurut laporan situs berita Axios yang berbasis di AS.
Media tersebut menambahkan bahwa usulan AS tersebut juga akan melarang Iran membangun lokasi pengayaan baru dan menuntut pembongkaran infrastruktur pemrosesan uranium utama, menurut sumber yang dikutip.
Trump, yang menarik AS dari kesepakatan nuklir 2015 antara negara-negara besar dunia dan Iran, tengah mengupayakan kesepakatan baru. Ia telah mengatakan bahwa Iran tidak akan diizinkan memiliki bom nuklir.
AS dan Iran telah melaksanakan putaran kelima perundingan nuklir yang diadakan di Roma dengan mediasi Oman pada 23 Mei.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Iran kritik laporan terbaru IAEA soal nuklir, sebut "bermotif politik"
Baca juga: Pemerintah AS tawarkan usulan nuklir baru, Iran diminta segera terima
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.