Situbondo (ANTARA News) - Latihan bersama antara pasukan khusus TNI AL, Intai Amfibi (Taifib) Marinir, dengan pasukan khusus Marinir AS, US Marsoc, dimanfaatkan oleh prajurit Indonesia untuk mengenalkan budaya bangsa.

Lomba-lomba yang biasanya dimainkan saat menjelang perayaan hari kemerdekaan RI, disuguhkan untuk prajurit pilihan dari Amerika itu saat berada di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (26/3).

Prajurit Taifib Marinir dan US Marsoc berada di Situbondo dalam rangka mengikuti latihan bersama "Lantern Iron 15-5524" yang digelar sejak 19 Maret dan akan berakhir 10 April 2015.

Suguhan lomba meriah untuk prajurit AS itu diawali dengan lari bersama di areal pusat latihan tempur yang dinilai sangat ideal karena merupakan perpaduan unsur laut, pantai, darat dan dataran tinggi itu.

Lomba karung dikemas dengan sistem berantai. Sebelumnya mereka berlari sekitar tiga meter untuk mengambil karung dan dipakai. Saat menggunakan karung mereka berlari sekitar 10 meter, kemudian karungnya diganti oleh tim berikutnya.

Pasukan AS itu tampak bersemangat untuk bisa menyelesaikan dan memenangkan pertandingan. Karena merupakan permainan yang baru, banyak dari mereka yang terjatuh.

Setelah lari dalam karung, yang tak kalah seru adalah lomba mengambil uang receh dengan mulut. Uang-uang itu dilekatkan pada semangka yang digantung. Kalau pada peringatan 17 Agustusan biasanya semangka itu itu diolesi hitamnya jelanga, di puslatpur ini menggunakan cokelat.

Meskipun tidak menggunakan penghitam sebagaimana biasanya, namun lomba ini cukup meriah dan membuat Marinir AS dan Indonesia girang. Mulut mereka belepotan dengan cokelat.

Kebersamaan kedua pasukan berkualifikasi khusus itu betul-betul terlihat dan permainan belum selesai. Mereka masih bermain bersama dalam lomba memukul kantong plastik berisi air dengan mata tertutup.

Pukul-pukulan yang meleset dari sasaran menambah kemeriahan. Demikian juga dengan lomba memindahkan lingkaran tali dari satu prajurit ke prajurit lainnya.

Seusai berlomba, Marinir kedua negara kemudian "berpesta kecil" dengan suguhan masakan khas Indonesia. Ini betul-betul merupakan suguhan budaya dalam negeri yang lengkap untuk para serdadu AS itu.

Makanan berupa ketela rebus, pisang rebus, onde-onde, ote-ote atau bakwan, jagung rebus, pisang rebus, dan kentang rebus mereka nikmati setelah beramai-ramai mengikuti lomba.

Sebagai pelengkap kudapan itu, minuman khas Indonesia juga disajikan, yaitu wedang jahe dan kelapa muda.

"Mereka ternyata senang juga dengan makanan yang kami suguhkan, seperti ote-ote dan wedang jahe. Pokoknya terlihat sekali bahwa mereka betul-betul berkesan dengan permainan dan masakan yang disajikan oleh Marinir," kata seorang staf Dispen Korps Marinir.

Komandan Satgas Latihan "Lantern Iron 15-5524" Mayor Marinir Freddy Ardianzah mengatakan selain untuk memperkenalkan budaya asli Indonesia, lomba dan suguhan makanan tradisional itu untuk mempererat persahabatan Marinir kedua Negara.

"Ini sekaligus juga dalam rangka untuk memperingati HUT ke-14 Pasmar-1 yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2015," tuturnya.



Asah Kemampuan

Sementara latihan bersama itu dilaksanakan untuk mengasah kemampuan tempur prajurit kedua negara, sebagaimana diungkapkan oleh Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Pada sambutan pembukaan yang dibacakan oleh Asisten Operasi Komandan Pasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Mayjen Faridz Washington mengatakan bahwa situasi global, khususnya keamanan maritim menuntut kesiapan Korps Marinir secara optimal.

"Untuk mencapai tingkat kesiapan yang optimal tersebut, prajurit Korps Marinir yang profesional dituntut memiliki standar tertinggi dalam hal teknik dan taktik guna menangani berbagai situasi yang berkembang, sehingga dengan pelaksanaan latihan ini semua tuntutan dapat terpenuhi," tukasnya.

Latihan kali ini, lanjutnya, memfokuskan pada permasalahan pertempuran di darat dan di laut mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Selama latihan, Marinir Indonesia dengan Marinir AS akan saling bertukar pengetahuan, khususnya materi kemampuan intai amfibi, perang hutan dan sniper melalui metode teori hingga praktik di lapangan.

Sementara Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang mengingatkan prajurit Marinir TNI AL dan Marinir Amerika Serikat agar selalu memerhatikan keamanan selama melaksanakan latihan bersama.

"Jaga selalu faktor keamanan, baik personel maupun material, sehingga latihan dapat berjalan dengan lancar dan aman atau zero accident," ucapnya, saat meninjau latihan bersama itu.

Jenderal Marinir berbintang satu itu mengingatkan agar prajurit kedua negara melaksanakan latihan dengan semangat yang tinggi dan penuh kegembiraan.

"Gali sebanyak-banyaknya pengetahuan selama kalian melaksanakan latihan. Jangan malu bertanya apabila kurang mengerti, sehingga dapat menambah pengetahuan sebagai bekal untuk melaksanakan tugas ke depannya," ujarnya.

Materi yang diberikan dalam latih itu meliputi teori di kelas dan praktik di lapangan. Untuk teori meliputi pertolongan pertama korban perang, patroli tempur dan identifikasi serta tindakan terhadap bahan peledak.

Sedangkan untuk praktik lapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi perang kota, patroli hutan rawa, latihan renang rintis, raid amfibi, pengintaian pantai lanjutan, bertahan hidup dan lainnya.

Latihan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran untuk materi teori dan menembak, sedangkan untuk materi lainnya dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Lampon, Banyuwangi.

Oleh Masuki M Astro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015