Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengajak seluruh siswa/siswi SMA/SMK/SLB se-provinsi itu berbangga karena memiliki anugerah Tuhan Yang Maha Esa (TYME) berupa Danau Toba.
"Sumut ini memiliki satu kisah yang luar biasa. Kita punya satu tempat, satu kawasan, satu sejarah yang memiliki cerita panjang," ucap Bobby dalam Sosialiasi dan Edukasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark secara virtual di Medan, Selasa.
Bahkan, lanjut dia, kalau diceritakan 100 hingga 200 tahun ke depan, cerita ini tetap menjadi cerita kebanggaan yang dimiliki Sumut, anugerah Tuhan, yaitu Danau Toba.
Baca juga: Gubernur Sumut siapkan langkah "revalidasi" Geopark Kaldera Toba
Gubernur menjelaskan sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Sumatera Utara, dan tentu harus dibanggakan.
"Kita harus bangga dengan Danau Toba, seperti kita bangga akan sekolah kita, bangga akan diri kita. Tentunya setelah kita bangga, kita pasti mulai mengenal dan memamerkannya. Untuk itu, saya minta kepada semua siswa, mari kita kenali Danau Toba lebih dalam lagi," kata Bobby.
Bila sudah mengenal Danau Toba, lanjut gubernur, akan muncul rasa sayang. Ibarat kata pepatah 'tak kenal maka tak sayang', maka kenali lah Danau Toba.
"Kenali sejarahnya, kenali apa yang bisa menjadikan kita bangga akan Danau Toba. Ini harus dimulai dari diri kita sendiri, menjadikan Danau Toba tidak hanya dipandang baik dan penting, melainkan bisa dikenal hingga tingkat internasional," ujarnya.
Gubernur menyebutkan tahun ajaran baru ini pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan sekolah lima hari, yakni Senin hingga Jumat, sehingga Sabtu dan Minggu bisa diluangkan waktu bersama keluarga.
"Sabtu dan Minggu siswa bisa meluangkan waktu dengan keluarga. Ayo ajak orang tua mengunjungi Danau Toba, mengunjungi geosite-geositenya agar kita semua bisa lebih mengenal Danau Toba," terangnya.
Begitu juga kepada pihak sekolah, Bobby mengatakan seharusnya dapat mengutamakan kegiatan luar sekolah yang mendukung Danau Toba.
"Sekolah bisa menggelar studi tur ke Danau Toba, sehingga kita bisa bersama-sama menjaganya dan mendukungnya. Mudah-mudahan kita kembali memperoleh kartu hijau UNESCO Global Geopark," kata Bobby dalam kegiatan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut Dikky Anugerah mengatakan kegiatan ini untuk mensosialiasikan pengetahuan tentang Danau Toba sebagai danau vulkanik terbesar di dunia kepada siswa SMA/SMK/SLB se-Sumut.
Baca juga: Pemprov siapkan kunjungan tim asesor UNESCO revalidasi Toba Caldera
Baca juga: Toba Caldera UNESCO Global Geopark-KMD kolaborasi menuju Green Card
"Kegiatan ini ditargetkan menyasar 726 sekolah SMA/SMK/SLB se-Sumatera Utara dengan 72.400 siswa. Ini kita lihat luar biasa, antusiasme peserta sudah melebihi dari target," kata Dikky.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Alexander Sinulingga mengatakan saat ini kawasan Geopark Kaldera Toba sedang mendapatkan kartu kuning oleh UNESCO pada 2023.
Ia mengatakan peninjauan ulang UNESCO pada Juli 2025 diharapkan kawasan Kaldera Toba kembali mendapat kartu hijau dan diakui sebagai warisan UNESCO Global Geopark.
"Anak-anak kami, kalian patut berbangga karena kita menjadi bagian berpartisipasi bersama agar Danau Toba tetap diakui sebagai kawasan UNESCO Global Geopark," ucap dia.
Hal ini merupakan rangkaian upaya yang dilakukan dengan melibatkan siswa untuk lebih mengenal dan peduli dengan Danau Toba.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.