Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di seluruh jenjang dan jenis satuan pendidikan melalui kurikulum, pelatihan guru, dan dukungan pembelajaran berbasis karakter.
"Upaya ini menjadi bagian dari misi besar mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh dengan ilmu, integritas, dan empati sebagai fondasinya," kata Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan secara nyata dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Atip juga menekankan urgensi menghadirkan sekolah sebagai ruang yang menanamkan semangat kebhinnekaan serta memperkuat persatuan.
Baca juga: BPIP tegaskan pentingnya pendidikan Pancasila untuk pelajar
“Sekolah bukan hanya tempat transfer ilmu, tetapi juga arena pembentukan karakter. Anak-anak kita harus merasakan bahwa nilai-nilai Pancasila hidup di kelas, di lapangan, dan dalam interaksi antarsesama peserta didik. Kewajiban kita adalah melahirkan generasi-generasi yang memiliki jiwa Pancasila," katanya.
Ia mengatakan bahwa pertanyaan yang dilontarkan oleh Ketua BPUPKI pada masa itu bukanlah pertanyaan sederhana. "Bung Karno menjawab dengan penuh keyakinan bahwa kita membutuhkan dasar yang disebutnya philosophische grondslag, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila," katanya.
Ia juga menegaskan tugas Bangsa Indonesia hari ini adalah menjaga dan menghidupkan kembali semangat luhur para pendiri bangsa.
Atip pun menyoroti proses panjang perumusan Pancasila, mulai dari pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, masukan berbagai pihak, hingga lahirnya rumusan final sebagai dasar negara.
Baca juga: BPIP minta pendidikan Pancasila diterapkan di sekolah dasar-menengah
“Bangsa Indonesia adalah satu-satunya bangsa di dunia yang mewarisi dan diwarisi oleh Pancasila. Maka kewajiban kita, khususnya sebagai insan pendidikan, adalah mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.