Jakarta (ANTARA) - Tim nasional (timnas) selancar ombak atau surfing Indonesia bersiap untuk mengikuti Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) Krui Pro 2025 di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dan Nias Pro 2025.

Pelatih kepala timnas surfing Indonesia Arya Subyakto mengatakan bahwa latihan dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik pantai yang akan menjadi lokasi berlangsungnya ajang berlevel kualifikasi seri 6.000 itu.

"Atlet kita persiapkan untuk berlatih dengan ombak. Karena kami based di Bali, untuk Krui kami kadang-kadang main di Kuta Reef. Seperti hari ini kami main di Middles, di dekat landasan pacunya bandara karena itu ombaknya menyerupai Krui," kata Arya kepada ANTARA saat dihubungi melalui sambungan telpon dari Jakarta, Selasa.

Baca juga: PB PSOI manfaatkan anggaran Kemenpora untuk gelar WSL dan pelatnas

Menurut Arya, Krui Pro memiliki karakteristik ombak kiri, sementara Nias Pro memiliki karekteristik ombak kanan yang ber-barrel atau semacam rongga lorong dalam ombak yang bergulung.

"Kalau untuk Nias Pro, di Bali sebenarnya yang mendekati Sanur atau enggak Keramas. Tapi Sanur karena masih musim kering enggak terlalu jadi ombaknya, anginnya ya tidak mendukung," ujar Arya.

Timnas surfing senior terdiri dari lima putra dan tiga putri. Mereka adalah Rio Waida, Bronson Meydi, Dhany Widianto, I Made Joi Satriawan, dan I Made Pajar Ariayana, serta Taina Angel Izquierdo, Kailani Johnson, dan Dhea Natasya.

Baca juga: Rio Waida masuk Top 5 dunia usai WSL Portugal Pro

Namun, Rio dan Bronson absen dalam ajang tersebut dikarenakan mengikuti WSL dengan level yang lebih tinggi. Rio dijadwalkan mengikuti Trestles Pro Championship Tour di California, AS, pada 9-17 Juni.

Bronson bersiap untuk Newcastle Surfest Challenger Series yang saat ini tengah bergulir. Sementara, keseluruhan enam atlet lainnya akan mengikuti Krui Pro yang akan berlangsung pada 11-17 Juni, dan Nias Pro yang akan berlangsung pada 21-26 Juni.

"Karena sudah mau berangkat, dari segi strength and conditioning-nya kita sudah harus mulai turunkan biar tidak cedera. Jadi sudah digeber, sekarang dibikin idle," kata Arya.

"Yang penting harus fit jangan sakit, sama barang yang jadi andalannya jangan sampai patah, karena surf board bukan kayak raket yang bisa langsung beli baru kalau rusak."

Arya menambahkan timnas surfing Indonesia akan bertolak dari Bali ke Krui pada 8 Juni. Selanjutnya, mereka akan terbang ke Nias usai Krui Pro untuk mengikuti Nias Pro.

Baca juga: Peselancar Indonesia Bronson Meydi juara dunia junior WSL

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.