Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi kembali dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada Rabu pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07:01 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 148 detik.
Baca juga: BPBD Kota Malang data dampak hujan abu vulkanik Gunung Semeru
Sebelumnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami erupsi tiga kali pada pukul 00.33 WIB dan 04.10 WIB dengan tinggi letusan sekitar 500 meter di atas puncak, kemudian pukul 05.48 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.
Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa letusan selama beberapa hari terakhir, seperti pada pengamatan periode 3 Juni 2025 tercatat mengalami 37 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 mm dan lama gempa 49-216 detik.
Ghufron menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih Waspada atau Level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Baca juga: Semeru empat kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 1.000 meter
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Badan Geologi keluarkan rekomendasi erupsi Semeru - Dukono Jumat pagi
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.