Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung merancang pembangunan bandara baru di kawasan Tanjungbintang-Lampung Selatan untuk mendukung keberadaan daerah ini sebagai tempat embarkasi jemaah haji, kata Ketua Bappeda Lampung, Ir Suryono SW. Menurut Ketua Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Lampung itu kepada wartawan di Bandarlampung, Kamis, dengan melihat potensi jumlah jemaah haji asal Lampung setiap musim haji yang mencapai belasan kelompok terbang (kloter), sebenarnya Lampung seharusnya dapat memberangkatkan sendiri para jemaah calon haji. Namun kapasitas Bandara Raden Intan II di Branti-Natar (Lampung Selatan) yang ada sekarang tidak memadai untuk dapat didarati pesawat udara besar serta fasilitas yang ada di bandara itu untuk menjadi embarkasi masih harus ditingkatkan lagi. "Tapi untuk itu harus dengan merombak dan membongkar Bandara Raden Intan II, sehingga Pemerintah Daerah justru merancang pembangunan bandara baru yang sesuai dan mampu menjadi bandara embarkasi," kata Suryono pula. Kebutuhan Lampung sebagai daerah embarkasi itu, lanjut Suryono, menjadi salah satu yang dipertimbangkan oleh Pemprov setempat sehingga memasukkan rencana pembangunan bandara baru itu dalam rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Lampung. "Bandara Raden Intan II itu sejak awal konstruksinya memang bukan untuk pesawat berbadan besar, daripada membongkar dan memperbaiki yang sama saja dengan membangun bandara baru, lebih baik membangun bandara baru di tempat lain yang lebih baik," kata Suryono pula. Rencana pembangunan bandara baru Lampung di Tanjungbintang telah pula masuk dalam rancangan tata ruang wilayah daerah Lampung. Guna merealisasikan rencana pembangunan bandara baru itu, pada tahun 2007 diharapkan dapat dibuat masterplannya. "Sudah ada pihak swasta yang berminat untuk menjadi investor dan memulai studi kelayakan," kata Suryono pula. Lahan yang direncanakan untuk bandara baru itu di Tanjungbintang sedapat mungkin menggunakan lahan eks transmigrasi di sana yang masih kosong.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006