Kemkomdigi pastikan kelayakan operasional PDN 1 sebelum diresmikan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pihaknya masih menguji coba kelayakan operasional Pusat Data Nasional (PDN) 1 sebelum infrastruktur digital tersebut resmi dioperasikan.

"Jadi pada dasarnya kita saat ini sedang dalam tahap persiapan operasional dan tentu ini bersama-sama dengan BSSN. Jadi ketika itu betul-betul layak uji, sudah stress test dan lain-lain, baru PDN 1 akan kita operasionalkan," kata Meutya saat ditemui di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Depok, Rabu.

Dia menjelaskan, pemerintah mengutamakan kehati-hatian dalam mengoperasikan infrastruktur pusat data karena berkaitan dengan keamanan data masyarakat.

Oleh karena itu, Kemkomdigi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) saat ini masih melakukan penilaian keamanan dan keandalan sistem PDN 1.

Menurut Meutya, saat ini PDN 1 sudah dioperasikan untuk menjalani sejumlah uji keandalan dan keamanan, termasuk stress test atau pengujian ketahanan sistem dalam kondisi di bawah tekanan.

"Jadi kalau disebut beroperasi sekarang sih sudah ya, namun masih ada stress test yang dilakukan sambil kita uji coba berjalan. Nanti betul-betul akan berjalan dengan penuh adalah ketika memang sudah kelihatan bahwa secara security, ini sudah bisa aman untuk dioperasikan," ujar dia.

Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital berkoordinasi dengan Bappenas dan kementerian terkait lain dalam pelaksanaan digitalisasi penyelenggaraan layanan publik.

"PDN adalah fondasi penting dalam memperkuat ekosistem digital pemerintahan. Kami bekerja sama dengan Bappenas dan kementerian terkait untuk memastikan sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan," kata Meutya.

Selain mempersiapkan pengoperasian PDN 1, Kemkomdigi menyiapkan skema pembangunan PDN 2 dan PDN 3.

Pemerintah berkomitmen menyelesaikan seluruh pembangunan pusat data untuk memastikan transformasi digital dalam penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, aman, dan berkelanjutan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.