Surabaya (ANTARA) - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengapresiasi UMKM binaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yaitu CV Rumah Jeddiah yang sukses melepas ekspor perdananya berupa 8.872 pasang produk alas kaki dengan nilai mencapai 38 ribu dolar AS atau Rp618 juta ke Kuwait.

Kegiatan ekspor tersebut dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso yang didampingi oleh Direktur Bank Jatim Tonny Prasetyo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan, serta Pemilik CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus.

"Ekspor alas kaki ke Kuwait kali ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global, bahkan di kawasan yang belum banyak dijajaki eksportir kita," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangan di Surabaya, Rabu.

Baca juga: Mendag sebut transaksi ekspor produk UMKM tembus Rp1 triliun

Budi mengatakan upaya UMKM alas kaki untuk menembus pasar ekspor seperti CV Rumah Jeddiah harus diikuti lagi oleh lebih banyak UMKM agar dapat menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global.

Meskipun ini ekspor perdananya ke Kuwait, CV Rumah Jeddiah sebenarnya sudah memiliki pengalaman ekspor yaitu pada mengekspor 5.000 pasang sepatu dengan nilai transaksi hampir 22 ribu dolar AS ke Libya, Afrika Utara

Tak hanya itu, CV Rumah Jeddiah juga memberdayakan masyarakat lokal melalui kemitraan dengan lebih dari 60 UMKM dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya yang melibatkan lebih dari 800 perajin.

Baca juga: Mendag lepas ekspor produk kimia senilai Rp15 miliar ke Tiongkok

Produk CV Rumah Jeddiah tersebut pun mendapat apresiasi dari Mendag Budi Santoso dengan mencoba langsung produk-produk itu dan menilai kualitasnya yang sangat baik meski dijual dengan harga sangat terjangkau yakni sekitar Rp50.000.

Untuk ke depannya, kata Budi, pemerintah akan semakin masif menyediakan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan demi meningkatkan daya saing produk lokal.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.