Jakarta (ANTARA) - Di tengah percaturan ekonomi dan politik yang berubah cepat, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membutuhkan penguatan pandangan ideologis yang berbasis pada pemikiran kritis dari seluruh elemen bangsa.
Menandai babak awal penguatan ideologis untuk Presiden Prabowo itu, lahirlah lembaga baru yang digagas para pemikir dan cendekiawan Tanah Air bernama GREAT Institute. Lembaga ini diposisikan sebagai “think tank” atau mitra berpikir presiden dalam merumuskan kebijakan, bersifat independen, teknokratis, dan berorientasi pada data.
Lembaga baru ini diharapkan menjadi salah satu jangkar konseptual bagi pemerintahan Presiden Prabowo dalam menyusun arah kebijakan strategis nasional dan program prioritas ke depan.
Di tengah dinamika geopolitik dan tekanan perubahan zaman, mitra berpikir bagi pemerintahan Presiden Prabowo ini dibutuhkan tidak hanya untuk memperkuat kapasitas pengambilan keputusan negara, tetapi juga untuk menjaga kesinambungan gagasan kebangsaan yang progresif dan inklusif.
GREAT Institute, sebagaimana disampaikan dalam peluncurannya, dimaksudkan menjadi laboratorium gagasan yang mampu memformulasikan kebijakan berdasarkan bukti dan analisis mendalam. Dengan pendekatan lintas disiplin, lembaga ini menyasar berbagai isu strategis, seperti ketahanan nasional, transformasi ekonomi, diplomasi regional, hingga tantangan iklim.
GREAT, singkatan dari Global Research on Economics, Advance Technology and Politics, harus terbuka pada kritik, bersandar pada integritas akademik, serta menjaga jarak dari tarik-menarik kepentingan jangka pendek. Sehingga kehadirannya bukan sekadar aksesoris politik, melainkan berperan ikut memainkan perumusan strategi untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Dalam perjalanan waktu, tantangan utama mitra berpikir bukanlah kekurangan ide, melainkan menjaga jarak aman dari godaan kekuasaan. Sebuah lembaga gagasan hanya akan dihormati jika ia tidak menjadi corong kekuasaan, tetapi menjadi cermin jernih bagi pemegang kekuasaan itu sendiri.
Dengan menekankan independensi kelembagaan, GREAT Institute ingin menghindari jebakan politik praktis. Fokus utamanya, menciptakan iklim dialogis yang sehat dan setara antara nilai-nilai pengetahuan akademik dengan keputusan politik, sebuah tradisi baru yang jarang ditumbuhkan dalam sistem birokrasi kita.
Tradisi yang sudah lama dikembangkan di negara-negara maju, seperti Amerika dan Inggris. Brookings Institution di Amerika Serikat dan Chatham House di Inggris, telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan berbasis riset.
Indonesia pernah memiliki jejak historis dengan model mitra berpikir seperti itu, bernama CSIS Indonesia, yang pada masanya ikut membidani berbagai kebijakan penting nasional.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.