Keuntungan petani semula Rp500 ribu per bulan kini menjadi rata-rata Rp4 juta, berkat penggunaan pupuk presisi Bayangkara
Bengkayang, Kalbar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen institusinya dalam mendukung kedaulatan pangan nasional melalui keterlibatan aktif dalam sektor pertanian, khususnya pengembangan dan peningkatan produksi jagung.
Hal itu disampaikan Kapolri saat mendampingi Presiden Prabowo dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II Tahun 2025 di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis.
"Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden berkenan hadir langsung menyapa para petani dan memberi semangat untuk bersama mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," kata Kapolri.
Kapolri mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Polri menargetkan penanaman jagung di atas lahan seluas satu juta hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 4 hingga 10 juta ton.
Saat ini, telah disiapkan 445,6 ribu hektare lahan siap tanam dan 922,7 ribu hektare lahan perhutanan sosial yang tengah dalam proses verifikasi.
Sebanyak 136.563 kelompok tani diberdayakan untuk mengelola lahan tersebut.
Pada kuartal pertama 2025, panen jagung nasional tercatat mencapai 118.975 ton dari lahan seluas 16.656 hektare, berkontribusi terhadap total produksi nasional yang meningkat 48,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 6,08 juta ton menjadi 9,03 juta ton.
Panen raya jagung kuartal kedua yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo mencakup lahan seluas 344.524 hektare, dengan estimasi hasil panen antara 1,78 juta hingga 2,54 juta ton.
Di Kalimantan Barat sendiri, panen dilakukan di atas 2.054,3 hektare dengan estimasi hasil panen 10.102 hingga 20.136 ton.
Salah satu titik panen utama berada di Kabupaten Bengkayang, tepatnya di lahan seluas 218,35 hektare, termasuk 56 hektare milik petani lokal di sana.
Setelah mendapatkan pendampingan dari Polres Bengkayang serta pemanfaatan teknologi pertanian dan bibit unggul P27, produktivitas meningkat dari semula 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare.
“Keuntungan petani yang semula hanya Rp500 ribu per bulan kini meningkat menjadi rata-rata Rp4 juta, berkat penggunaan pupuk presisi Bayangkara dan metode budidaya modern yang kami dampingi langsung,” kata Kapolri.
Dalam mendukung efisiensi rantai pasok, Polri juga memfasilitasi pembangunan infrastruktur pascapanen seperti gudang dan pabrik pengolahan.
Di Kalbar, PT Pangan Merah Putih telah membangun fasilitas berkapasitas simpan 1.000 ton dan produksi 300 ton per hari.
Sebanyak 18 gudang penyimpanan lainnya akan dibangun di 12 provinsi dengan total kapasitas 18 ribu ton, ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
Untuk menyerap hasil panen, Polri menggandeng Perum Bulog yang menargetkan pembelian satu juta ton jagung tahun ini dengan harga pemerintah Rp5.500 per kilogram.
Kerja sama juga dijalin dengan industri pakan ternak seperti PT Japfa dan PT Charoen Pokphand yang tengah membangun pabrik pakan terbesar di Asia Tenggara di Maros (Sulsel) dan Lamongan (Jatim).
Selain itu, Polri mendistribusikan alat-alat pertanian ke berbagai daerah, termasuk 500 unit alat uji kesuburan tanah, 100 alat pengering jagung, 50 mesin pembeli jagung, dan 100 alat uji kadar air.
Distribusi dilakukan di Kalbar, Jatim, Sulsel, NTB, dan Bengkulu, didukung oleh kehadiran Bintara Penggerak Ketahanan Pangan.
Ekosistem pertanian juga diperkuat melalui pilot project Koperasi Produsen Teguh Sejahtera di Bengkayang, yang menyatukan pemilik lahan, penyedia sarana produksi, hingga offtaker dalam satu rantai nilai.
Dari sinergi tersebut, Polri berhasil menjalin kontrak ekspor jagung sebesar 20 ribu ton dengan mitra di Malaysia, dengan pengiriman perdana sebanyak 1.200 ton ke Sarawak.
Ekspor dari provinsi lain seperti Gorontalo dan NTB masing-masing mencapai 27 ribu dan 20 ribu ton.
“Jika proyeksi surplus nasional sebesar 1 hingga 6 juta ton pada 2025 terwujud, ekspor bisa terus ditingkatkan. Kami optimistis kedaulatan pangan akan tercapai jika semua pihak terus bersinergi,” ujar Kapolri.
Upaya ini, lanjutnya, merupakan implementasi dari arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjadikan Polri sebagai mitra rakyat dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca juga: Kapolri beri bantuan alsintan untuk petani jagung di Bengkayang
Baca juga: Polri bangun 18 gudang guna tampung hasil panen raya jagung
Baca juga: Kapolri: Hasil panen raya jagung pada Kuartal II capai 2,54 juta ton
Pewarta: Narwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.