Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Sugiono membahas upaya peningkatan intensitas hubungan antar pelaku usaha untuk menjaga tren positif pertumbuhan dagang dengan Guatemala.
Pembahasan tersebut dilakukan saat Menlu Sugiono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo Cuyún Salguerro di Jakarta, Kamis.
“Menlu Sugiono mendorong peningkatan intensitas hubungan antar pelaku usaha sehingga dapat membuka berbagai peluang baru di bidang perdagangan dan investasi,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jakarta, Kamis.
Kemlu mencatat, nilai perdagangan antar kedua negara pada lima tahun terakhir (2020-2024), meningkat dua arah sebesar 41,92 persen dan mencapai rekor tertinggi 237 juta dolar AS (sekitar Rp3,85 triliun) pada tahun 2024.
Oleh karenanya, dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan apresiasi atas kemajuan signifikan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Guatemala, khususnya di bidang ekonomi.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim dan Dubes Guatemala jajaki kerja sama ekonomi
Dalam upaya menjaga tren positif nilai perdagangan, Menlu Sugiono mengundang pengusaha dari Guatemala untuk berpartisipasi dalam Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission yang akan diadakan di Sao Paulo, Brazil pada September 2025.
INA-LAC Business Mission merupakan forum bisnis tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan semua Kedutaan Besar RI di negara-negara Amerika Latin dan Karibia.
Selain itu, Menlu Sugiono dan Duta Besar Cuyún juga bertukar pandangan mengenai berbagai peluang dan potensi peningkatan kemitraan antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Duta Besar Cuyun saat ini juga menjabat sebagai ketua perkumpulan para Duta Besar dari Group of Latin America and Caribbean (GRULAC) yang terdapat di Jakarta.
Baca juga: Kadin Jatim-Kedubes Guatemala buka peluang kerja sama perdagangan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.