Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mengambil tiga langkah strategis untuk mengatasi isu tambang nikel yang diduga merusak keindahan alam Raja Ampat di Papua Barat.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis menekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi dan ekologi khususnya pada sektor pariwisata.
“Kita ingin pembangunan apapun, termasuk kepariwisataan, harus menjaga keseimbangan antara ekologi, teritori sosial, dan skala ekonomi,” ujar dia.
Baca juga: KLH temukan pelanggaran aturan lingkungan di tambang nikel Raja Ampat
Widiyanti membeberkan langkah strategis pertama yang diambil oleh Kementerian Pariwisata yakni melakukan kunjungan langsung ke Raja Ampat pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 bersama DPR RI guna menyerap aspirasi warga dan masyarakat adat.
Dalam kesempatan tersebut masyarakat menyatakan menolak adanya rencana pemberian izin pertambangan baru.
"Mereka menegaskan bahwa ekosistem dan identitas Raja Ampat yang harus dijaga sebagai kawasan wisata, bukan wilayah industri ekstraktif," katanya.
Baca juga: KKP terjunkan tim Polisi Khusus soal dugaan kerusakan Raja Ampat
Terkait hal tersebut, Komisi VII DPR berkomitmen membawa aspirasi mengenai pencemaran lingkungan akibat tambang nikel ke DPR RI.
Selain itu, Komisi VII DPR juga meminta evaluasi izin tambang oleh pemerintah pusat sebagai upaya menjaga kelestarian ekosistem Raja Ampat.
Widiyanti melanjutkan langkah kedua yakni melakukan audiensi bersama Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu di Jakarta pada Rabu (4/6). Dalam pertemuan tersebut, baik Kementerian Pariwisata dan Gubernur Papua Barat Daya berkomitmen untuk menjaga ekologi Raja Ampat.
Baca juga: Kemenhut hentikan sementara penerbitan PPKH baru di Raja Ampat
"Pemerintah daerah menegaskan agar kawasan Raja Ampat tetap diarahkan sebagai kawasan konservasi laut, geopark UNESCO, dan destinasi unggulan pariwisata Indonesia, tanpa dikompromikan dengan aktivitas pertambangan," ucap Widiyanti.
Berikutnya Kementerian Pariwisata juga menggelar rapat koordinasi dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada Kamis (5/6) untuk memperkuat langkah perlindungan jangka panjang terhadap Raja Ampat.
Kemenpar sedang mengkaji inisiatif agar Raja Ampat berfokus pada pariwisata berkualitas dengan mengedepankan pariwisata berkelanjutan dan investasi hijau yang berpihak kepada masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: PT Gag Nikel hentikan sementara kegiatan operasional di Raja Ampat
Widiyanti menyatakan pengembangan pariwisata di Raja Ampat memerlukan fondasi utama, berupa kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dalam pembangunan kawasan Raja Ampat ke depan, seluruh arah kebijakan akan berpedoman pada prinsip keberlanjutan, keadilan sosial, dan ketahanan ekosistem.
Baca juga: Komisi VII DPR minta izin tambang nikel di Raja Ampat dikaji ulang
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.