Jakarta (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta Wan Jamaluddin menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan Pemerintahan Kabinet Merah Putih sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong kepedulian sosial dan penguatan generasi mendatang.

“Gagasan dan gerakan makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia bukan hanya program pemerintah, tetapi bagian dari nilai Islam yang harus kita jalankan,” ujar dia saat menyampaikan khutbah di hadapan ratusan ribu umat Islam yang Shalat Idul Adha itu di Jakarta, Jumat pagi.

Dalam khutbah, ia mengangkat tema tentang nilai pengorbanan dan keikhlasan dalam Idul Adha.

Ia mengisahkan kembali pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihisallam dan perjuangan istrinya, Siti Hajar yang ditinggalkan di padang pasir gersang bersama anaknya, Nabi Ismail Alaihisallam. Keteguhan dan pengorbanan itu melahirkan sumur zamzam yang memberi manfaat bagi seluruh umat manusia hingga hari ini.

Ia menegaskan bahwa ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan bentuk aktualisasi cinta kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan kepedulian terhadap sesama melalui pembagian daging kurban.

“Islam tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal kepada Allah, tetapi juga horizontal kepada sesama. Amal baik seperti berkurban akan melahirkan empati sosial yang saling menguatkan saat musibah datang,” kata Rektor UIN Raden Intan Lampung itu.

Mengutip Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 272, ia mengingatkan bahwa harta yang diinfakkan di jalan Allah menjadi bekal bagi diri sendiri.

“Jangan berinfak di luar jalan Allah,” ucapnya.

Pejabat negara bersama ratusan ribu umat Islam bersiap melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Ia juga menekankan bahwa semangat berbagi dalam Idul Adha menggambarkan kebersamaan antara yang mampu dan kurang mampu.

Hal ini, menurutnya, fondasi menuju Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan generasi sehat dan cerdas.

“Bayangkan jika semangat kurban menjadi budaya bangsa. Kita berbagi tidak hanya lewat daging, tetapi dalam berbagai bentuk program sosial,” kata dia.

Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal dimulai pukul 07.00 WIB diikuti sekitar 100 ribu hingga 150 ribu umat, sebagaimana estimasi panitia.

Presiden RI Prabowo Subianto dan beberapa pejabat negara ikut shalat sunnah Idul Adha berjamaah di Istiqlal bersama dengan Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M Herindra, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Irvansyah.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Muhammad Ali, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang duduk persis di sebelah Presiden.

Pejabat negara beserta jamaah Shalat Idul Adha mulai meninggalkan areal Masjid Istiqlal secara tertib dengan pengamanan terpadu oleh unsur TNI, Polri, dan sejumlah personel dinas teknis Pemerintah Provinsi Jakarta, sekitar pukul 07.51 WIB atau beberapa saat setelah khutbah berakhir.

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal

Baca juga: Ratusan umat padati Pusat Dakwah Muhammadiyah untuk Shalat Idul Adha

Baca juga: Jamaah penuhi Istiqlal untuk Shalat Idul Adha 1446 H sedari subuh

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.