Gaza (ANTARA) - Hamas pada Kamis (5/6) menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam putaran perundingan "baru dan serius" demi mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen.

"Kami terus berupaya dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan ... yang mengarah pada berakhirnya perang ini, gencatan senjata permanen, dan penarikan pasukan pendudukan dari seluruh Jalur Gaza, selain bantuan secepatnya bagi rakyat kami, pengakhiran blokade, dan pencapaian kesepakatan pertukaran yang terhormat," kata Khalil al-Hayya, pejabat senior Hamas sekaligus kepala tim negosiasi kelompok tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Al-Hayya mengatakan kontak dengan mediator dan pihak-pihak lainnya terus berlanjut untuk putaran baru perundingan, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak menolak proposal gencatan senjata terbaru dari Amerika Serikat (AS), tetapi menuntut perubahan untuk memastikan berakhirnya perang di Gaza.

Ia menekankan bahwa Hamas siap untuk "segera menyerahkan pemerintahan di Gaza kepada badan nasional profesional Palestina yang disepakati."

Pada 18 Maret, Israel melanjutkan serangan militer di Gaza, secara efektif mengakhiri gencatan senjata bertahap yang dicapai pada Januari.

Beberapa putaran pembicaraan yang dimediasi telah diadakan baru-baru ini, namun semuanya gagal memulihkan gencatan senjata di Gaza.

Jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel telah mencapai 54.677 orang sejak serangan dimulai pada 2023, menurut data yang dirilis oleh otoritas kesehatan Gaza pada Kamis.

Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.