kepada seluruh orang tua, jangan terus-terusan mengikuti hawa nafsu anaknya

Cirebon (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mengajak para orang tua meneladani keteguhan Nabi Ibrahim AS dalam mendidik anak, sebagai refleksi nilai pengorbanan yang terkandung dalam peringatan Idul Adha 1446 Hijriah.

“Idul Adha adalah sebuah peristiwa perjalanan hidup yang dicontohkan dua insan yang bergelar nabi, yaitu Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS,” kata Dedi di Masjid Nurul Huda Desa Tonjong, Kabupaten Cirebon, Jabar, Jumat.

Ia menjelaskan Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatan dan keikhlasan saat diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan putranya, sementara Nabi Ismail menunjukkan keberanian serta kepatuhan sebagai seorang anak.

“Keduanya memberikan teladan yakni Ibrahim rela mengorbankan anaknya, lalu mengikhlaskan karena tahu bahwa anak itu milik Sang Pemilik. Ismail pun dengan penuh ketundukan siap mengorbankan dirinya,” katanya.

Baca juga: Wali Kota Jaksel: Kurban jadi momentum berbagi rezeki

Baca juga: Gubernur Sultra jadikan Idul Adha sebagai momen untuk introspeksi diri

Namun, lanjut Dedi, nilai-nilai itu kini mulai bergeser karena banyak orang tua justru terbalik dalam mendidik anak-anaknya, lebih sering tunduk pada keinginan dan desakan anak daripada membimbing dengan tegas.

“Hari ini yang terjadi antara ayah dan anak, adalah ayah mengikuti hawa nafsu anak. Anaknya ingin keluar malam diizinkan, ingin motor padahal belum waktunya dibelikan,” ujarnya.

Menurut dia, sikap seperti itu bertentangan dengan keteguhan Nabi Ibrahim dalam mendidik putranya.

Ia mengingatkan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk mendidik, bukan memanjakan.

“Mari kepada seluruh orang tua, jangan terus-terusan mengikuti hawa nafsu anaknya,” kata Dedi.

Baca juga: Khatib: Nabi Ibrahim teladan pemimpin berhasil

Baca juga: Mendes: Jadikan Idul Adha momentum teladani keikhlasan Nabi Ibrahim

Ia berharap peringatan Idul Adha tahun ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai pendidikan spiritual dalam keluarga, sebagaimana diteladankan Nabi Ibrahim AS.

Selain itu, Dedi juga menekankan bahwa kurban tidak semata-mata tentang menyembelih hewan.

Ia menilai, pengorbanan juga harus diterapkan dalam kebijakan, termasuk keberanian memangkas anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Peristiwa kurban bukan hanya memotong sapi, tapi yang paling utama mari kita potong anggaran pejabat, berikan untuk pembangunan jalan, bangun rumah rakyat miskin dan lainnya,” ucap dia.

Baca juga: Muhammadiyah: Kurban momentum bebaskan diri dari pesona duniawi

Baca juga: DMI ajak jadikan Idul Adha momen perkuat keikhlasan hadapi tantangan

Baca juga: Wali Kota Makassar: Idul Kurban, momentum berkorban dengan ikhlas

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.